Perjalanan dalam menjemput jodoh- Jodoh adalah takdir yang telah Allah tetapkan yang namanya ada Lauful Mahfuznya. Namun dalam perjalanan menjemput jodoh memerlukan usaha yang benar dan sungguh-sungguh. Meskipun jodoh sudah ditetapkan, bukan berarti kita hanya menunggu saja tetapi melibatkan persiapan diri yang matang dalam menjemputnya. Supaya perjalanan menjemput jodoh diberkahi Allah, ada mindset yang harus ditanamkan dalam diri sebagai berikut :
Menanamkan keyakinan bahwa jodoh adalah takdir yang Allah tetapkan
Percayalah bahwa Allah sudah menetapkan jodoh setiap hamba-Nya jauh sebelum kita lahir. Dengan menyadari bahwa jodoh adalah bagian dari takdir, ini akan memberikan ketenangan dalam hati. Tugas kita sebagai manusia adalah tetap berusaha dan terus berdoa semoga Allah mudahkan kita bertemu dengan jodoh pilihannya.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula).” (QS. An-Nur: 26)
Senantiasa memperbaiki diri untuk mendapatkan yang terbaik
Manusia memiliki pandangan dan pengetahuan yang terbatas, maka kita memerlukan petunjuk Allah untuk di tuntun ke arah yang terbaik menurut-Nya. Mulai perjalanan menjemput jodoh dengan memperbaiki kualitas diri. Dengan menjadi versi terbaik diri kita, baik dari segi akhlak, agama, maupun keterampilan. Hal ini bisa membantu diri kita menjadi pribadi yang baik dan matang menuju jenjang pernikahan. Ketika diri kita sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka Allah akan menarik yang terbaik juga menjadi pendamping hidup kita, Insya Allah.
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Ikhtiar disertai dengan tawakal
Memang kenyataannya perjalanan dalam mejemput jodoh tidaklah mudah, ada saja halangan dan rintangan yang kita temui dalam perjalanannya. Maka selagi ikhtiar luruskan niat dengan benar dan tawakal kepada Allah atas takdir yang sudah Allah tetapkan. Jangan berekspektasi lebih kepada manusia karena bisa berpotensi pada kekecewaan, ingat segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini adalah milik Allah.
Dalam berikhtiar menjemput jodoh bisa dilakukan dengan menjaga pergaulan yang baik, memperbanyak silaturahmi, atau mengikuti majlis ilmu. Namun pada akhirnya serahkan hasilnya hanya kepada Allah.
“Dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung.” (QS. Al-Ahzab: 3)
Milikilah kesabaran dalam penantian
Dalam menanti jodoh memerlukan kesabaran. Jika saat ini belum dipertemukan, percayalah bahwa Allah sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kita. Boleh jadi penundaan Allah saat ini, bentuk kasih sayang-Nya kepada kita karena Allah sebaik-baik Maha Mengetahui. Tetaplah berprasangka baik kepada Allah dan bersabar bukan berarti menyerah, tetapi menjaga hati agar tidak mudah putus asa.
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Menghargai setiap proses dan hikmah dari penantian
Tidak ada setiap proses yang kita lalui melainkan ada hikmah didalamnya. Penantian dapat mengajarkan kita tentang arti ketulusan, keteguhan hati, dan ikhlas. Dengan menghargai proses kita akan lebih siap menjemput jodoh yang telah Allah ditakdirkan.
“Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Terus bersyukur dalam setiap keadaan
Syukur adalah kunci dari kebahagiaan. Saat kita bersyukur atas segala sesuatu yang ada, kita akan merasa lebih bahagia dan damai. Dengan begitu, kita lebih siap dan positif dalam menjemput jodoh.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)
Fokus dalam memperbaiki diri sendiri dan hindari rasa iri hati
Dengan senantiasa fokus pada perbaikan diri sendiri, hidup kita akan lebih tenang dan tidak banyak khawatir. Karena proses setiap orang memiliki jalan yang unik dan berbeda-beda termasuk urusan jodoh.
“Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 32)
Memohon pertolongan Allah dalam setiap langkah
Kita tidak bisa melakukan segalanya sendiri, sehingga penting untuk selalu memohon petunjuk dan pertolongan Allah. Doa adalah bentuk ikhtiar yang paling utama dalam menjemput jodoh. Mintalah diberikan ketetapan terbaik dari Allah dalam menjalani hidup dan diridhoi oleh Allah.
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS.Ghafir: 60)
Referensi : @ikmahr (mindset dalam menjemput jodoh)