Kisah Inspirasi – Abdullah bin Mas’ud (Pembantu Rasulullah SAW)-1

Kisah inspirasi – Abdullah bin Mas’ud (pembantu Rasulullah SAW)-1, Siapa yang tidak kenal dengan sahabat nabi yang satu ini yaitu Abdullah bin Mas’ud yang memiliki julukan pembantu Rasulullah SAW. Karena kebaktiannya terhadap Rasulullah, Abdullah bin Mas’ud menjadi salah satu orang kepercayaan Rasulullah SAW dan sangat di sayang Rasulullah SAW pada zaman itu. Berikut adalah kisah inspirasi Abdullah bin Mas’ud (pembantu Rasulullah SAW) :

Awal Kisah Abdullah bin Mas’ud

Pada saat itu Abdullah bin Mas’ud adalah seorang anak kecil yang belum sampai usia baligh. Ia tumbuh di sebuah lereng Mekkah yang jauh dari keramaian manusia. Abdullah bin Mas’ud adalah seorang penggembala domba milik salah seorang pembesar Quraisy yang bernama Uqbah bin Abi Muayyath. Kebanyakan orang pada saat itu menyebutnya dengan nama Ibnu Ummi Abdin. Nama sebenarnya adalah Abdullah dan nama ayahnya Mas’ud.

Suatu hari, Abdullah bin Mas’ud mendengar kisah Rasulullah SAW yang beritanya terkenal di kalangan kaumnya, Namun Abdullah bin Mas’ud tidak menghiraukan berita tersebut, karena saat itu ia masih kecil dari satu sisi dan terisolir jauh dari masyarakat Mekkah dari sisi lain. Ia terbiasa keluar rumah pada pagi hari dengan menggembala domba milik Uqbah, dan tidak akan kembali kecuali bila malam sudah tiba.

Bertemu dengan Rasulullah SAW

Ketika Abdullah bin Mas’ud sedang berjalan, ia melihat ada dua orang pria yang sedang berjalan ke arahnya dari kejauhan. Dua orang pria tersebut terlihat letih dan kehausan sehingga kedua bibir dan ternggorokan mereka kering.

Begitu keduanya berdiri di hadapan Abdullah bin Mas’ud, maka mereka mengucapkan salam kepadanya dan berkata: “Wahai anak muda, tolong peraskan susu domba-domba untuk menghilangkan rasa haus kami.” Maka Abdullah berkata “Aku tidak bisa melakukannya, karena domba-domba ini bukan milikku. Aku hanya dipercayakan untuk menggembalanya saja!” Kedua pria tersebut tidak memungkiri apa yang dikatakan oleh Abdullah, dan Nampak dari kedua wajah mereka bahwa mereka menerima apa yang dikatakannya.

Kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada Abdullah bin Mas’ud: “Tunjukkan kepadaku seekor domba jantan!” Maka Abdullah bin Mas’ud menunjuk ke arah domba kecil yang ada di dekatnya. Lalu pria tersebut menghampiri kemudian menangkapnya. Ia mengusap puting kambing dengan tangannya kemudian membaa nama Allah SWT. Abdullah bin Mas’ud melihat apa yang dilakukan pria tersebut dengan heran. Ia berkata dalam dirinya: “Bagaimana bisa seekor domba jantan kecil dapat mengeluarkan susu?!”

Akan tetapi puting susu kambing tadi menggelembung lalu mulai mengeluarkan susu yang begitu banyak. Sedangkan teman pria yang satunya lagi mengambil wadah untuk kemudian di minum susunya. Lalu keduanya memberikan susu tersebut kepada Abdullah bin Mas’ud untuk di minum, dan ia hampir saja tidak mempercayai apa yang baru saja dilihat.

Begitu mereka sudah merasa puas dan sudah merasa cukup. Pria yang mendapatkan berkah dengan susu kambing tadi berkata: “Berhentilah!” Maka berhentilah susu tersebut dan puting kambing kembali seperti sediakala.

Abdullah bin Mas’ud sangat kagum dengan apa yang ia lihat. kemudian ia berkata kepada salah satu pria yang mendapatkan berkah tadi: “Ajarkan aku ucapan yang kau baca tadi!” Ia menjawab: “Engkau adalah seorang bocah yang terpelajar!”

Dari peristiwa tersebut adalah awal Abdullah bin Mas’ud mulai masuk islam. Pria yang ia temui dengan penuh berkah tersebut adalah baginda Rasulullah SAW dan sahabat yang menyertainya adalah Abu Bakar. Mereka berdua pada hari itu pergi menuju lereng-lereng Mekkah, untuk menghindari penyiksaan yang akan ditujukan kepada mereka oleh suku Quraisy.

Menjadi Pembantu Rasulullah SAW

 

Tidak berselang lama Abdullah bin Mas’ud menyatakan keislamannya dan menyerahkan dirinya kepada Rasulullah SAW untuk membantu beliau. Maka Rasulullah menjadikan ia sebagai pembantunya. Sejak saat itu Abdullah bin Mas’ud berpindah jabatan dari seorang penggembala domba menjadi pembantu pemimpin seluruh makhluk dan ummat.

Abdullah bin Mas’ud bagaikan sebuah bayangan yang terus mendampingi Rasulullah SAW. Ia terus mendampingi beliau baik dalam kondisi menetap maupun bepergian, baik di dalam maupun di luar rumah.

Dialah yang membangunkan Rasulullah SAW saat beliau tidur. Ia yang menutupi Rasulullah SAW saat sedang mandi, ia yang memakaikan maupun melepaskan sandal baik hendak keluar ataupun masuk ke rumah. Abdullah bin Mas’ud pula yang membantu membawa tongkat dan siwak Rasulullah SAW. Bahkan Abdullah bin Mas’ud di izinkan masuk ke dalam rumahnya kapan saja ia berkehendak. Rasulullah SAW juga membiarkan Abdullah bin Mas’ud mengetahui rahasia beliau tanpa ada rasa khawatir, sehingga ia dikenal dengan sebutan “penjaga rahasia Rasulullah SAW”.

Abdullah bin Mas’ud adalah pemuda yang sangat beruntung, ia di bina di rumah Rasulullah SAW sehingga ia dapat menyerap petunjuk yang diberikan Rasulullah SAW seperti akhlak beliau. Sehingga ada yang mengatakan: “Dia adalah manusia yang paling dekat kepada Rasulullah SAW dalam menerima petunjuk dan akhlaknya!

Abdullah bin Mas’ud Adalah Sahabat yang Paling Paham Akan Bacaan Al-Qur’an

Abdullah bin Mas’ud belajar dan langsung di bina Rasulullah SAW, sehingga ia paling paham dengan bacaan Al-Qur’an. Ia juga yang paling mengerti akan maknanya dan paling tahu akan syariat Allah SWT.

Tidak ada kisah yang paling menunjukkan hal ini kecuali seorang pria yang datang kepada Umar bin Khattab saat ia sedang wukuf ke Arafah. Maka pria ini berkata: “Wahai Amirul Mukminin, aku datang dari Kufah, di sana ada seorang pria yang mendiktekan Mushaf Al-Qur’an dari luar kepalanya (Begitu hapalnya).

Maka Umar langsung marah dengan begitu kerasnya, kemudian ia berkata “Celaka kamu, siapakah dia?” Pria tadi menjawab: “Abdullah bin Mas’ud”. Kemudia amarah Umar langsung menurun dan kembali ke kondisi semula. Lalu ia berkata: “Celaka kamu, Demi Allah SWT aku tidak tahu ada orang yang masih tersisa yang lebih berhak dalam urusan ini selain dia. Aku akan bercerita kepadamu akan hal ini.”

Umar memulai pembicaraanya:

“Suatu malam Rasulullah SAW sedang berbicara dan bermusyawarah dengan Abu Bakar seputar permasalahan kaum muslimin. Saat itu aku bersama mereka. Kemudian Rasulullah SAW keluar dan kami ikut keluar bersamanya. Ternyata kami dapati ada seorang pria yang sedang shalat di masjid dan kami tidak tahu siapa dia sebenarnya. Rasulullah SAW kemudia terdiam sejenak dan mendengar bacaannya. Kemudia beliau menoleh ke arah kami sambil bersabda: “Siapa yang ingin membaca Al-Qur’an yang segar seperti baru diturunkan, maka bacalah seperti bacaan Ibnu Ummi Abdin!”.

Kemudian terlihat Abdullah bin Mas’ud duduk dan berdoa. Maka Rasulullah SAW langsung bersabda kepadanya: “Mintalah pasti engkau akan diberi! Mintalah pasti engkau akan diberi!”

Lalu Umar meneruskan kisahnya:

“Aku berkata dalam diri: Demi Allah SWT, besok pagi aku akan mendatangi Abdullah bin Mas’ud dan aku akan menyampaikan kabar gembira bahwa Rasulullah SAW mengaminkan doanya. Keesokan harinya, aku datang kepada Abdullah bin Mas’ud untuk menyampaikan kabar gembira ini, namun aku temui Abu Bakar telah mendahuluiku untuk memberi kabar gembira ini kepadanya.

Demi Allah, tidak pernah aku mengalahkan Abu Bakar dalam kebaikan, pasti ia sudah lebih dahulu melakukannya!

Wallahu a’lam.

Sumber: Sirah 65 Sahabat Rasulullah SAW., Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *