Tujuan Allah Menciptakan Kita Di Dunia Untuk Apa ?

Mungkin tanpa kita sadari, pertanyaan ini sering muncul di benak kita yaitu “untuk apa kita di ciptakan di dunia?”. Sehingga kita mulai merasa insecure tentang keberadaan kita dan mulai mencari makna kehidupan sebenarnya. Ketahuilah bahwa Allah menciptakan kita di dunia bukan tanpa alasan, pasti ada hikmah dan tujuan besar di balik penciptaannya. Allah ta’ala berfirman :

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?(QS. Al Mukminun : 115).

Ada maksud dan tujuan besar, kenapa Allah menciptakan kita di dunia dan hanya Allah yang tahu. Berikut adalah tujuan Allah menciptakan kita di dunia :

Untuk Beribadah Kepada Allah

Allah ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Ayat di atas menjelaskan bahwa tujuan Allah menciptakan kita di dunia adalah untuk beribadah, hanya menyembah Allah semata. Selain itu, ayat di atas mengisyaratkan untuk kita terus bertauhid (mengesakan Allah) dalam kehidupan sehari-hari dengan ilmu.

Dari sini, kita mulai mengetahui tujuan hidup di dunia untuk apa. Allah memerintahkan kita untuk beribadah, bukan berarti Allah butuh ibadah kita. Sebaliknya kita yang butuh beribadah kepada Allah. Allah berfirman dalam lanjutan surah berikut :

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58)

Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 57-58)

Dari ayat tersebut, kita paham bahwa Allah ta’ala tidak mengharapkan sedikitpun keuntungan dari ibadah hambanya. Akan tetapi, Allah ta’ala justru dalam rangka berderma dan memberikan kebaikan kepada kita. Supaya kita beribadah kepada Allah terhadap suatu perkara yang Allah ridhoi dan cintai, lalu Allah ta’ala memberikan balasan kebaikan atas apa yang sudah kita kerjakan. Misal : menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, dzikir, puasa dan sebagainya.

Selain itu, Allah memerintahkan kita beribadah adalah untuk menguji keimanan dan ketaatan kita sebagai seorang hamba. Karena ada balasan surga yang Allah siapkan untuk hambanya yang lulus dari ujian dunia. Keutamaan lainnya dalam beribadah kepada Allah ta’ala adalah hidup menjadi lebih tenang, tenteram, mendapatkan solusi hidup, dan memiliki tujuan (hidupnya menjadi terarah).

Untuk Menjadi Khalifah di Bumi

Allah ta’ala berfirman :

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS. Al-Baqarah: 30)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kepercayaan (amanah) besar kepada manusia yang akan di jadikan khalifah di bumi. Khalifah adalah manusia yang akan menjadi pemimpin dan penguasa di bumi. Seperti yang kita ketahui manusia pertama yang di ciptakan Allah di bumi ini adalah Nabi adam. Kemudian khalifah berikutnya yaitu anak, cucu, cicit, bahkan kita sendirilah sebagai pemimpin bumi. Khalifah akan terus berganti dari satu generasi ke generasi selanjutnya sampai hari kiamat nanti.

Peran khalifah di bumi dalam rangka melestarikan bumi dan melaksanakan perintah Allah ta’ala yang berupa amanah atau tugas-tugas keagamaan. Selain itu peranan seorang khalifah di bumi adalah sebagai berikut :

  1. Memakmurkan Bumi (al-‘imarah) : Pembangunan materi, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang telah disediakan Allah di muka bumi tercinta ini dengan arahan dan syariat yang lurus. Khalifah juga harus berupaya untuk menjadikan manusia pada zamannya memiliki peradaban yang baik.
  2. Memelihara Bumi (ar-ri’ayah) : Khalifah menjaga bumi dari kerusakan atau kehancuran alam, baik itu yang disebabkan alam sendiri maupun oleh tangan-tangan jahil para manusia.
  3. Perlindungan (al-hifdh) : Khalifah memiliki fungsi untuk melindungi bumi dan seisinya, yang terkandung atas lima pokok kehidupan yaitu, agama (aqidah), jiwa manusia, harta kekayaan, akal pikiran, dan keturunan (kehormatan).

Untuk Berdakwah di Jalan Allah

Allah ta’ala berfirman :

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ يُّرْسِلَ الرِّيٰحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.”(QS. Ar-Rum: 46).
Tujuan Allah menciptakan kita di dunia adalah untuk berdakwah di jalan Allah. Allah ta’ala menciptakan kita di bumi bukan tanpa alasan melainkan untuk menyebarkan kebaikan. Salah satunya dengan menuntut ilmu kemudian mengamalkannya, karena buah dari ilmu adalah amal.

Allah sudah menyediakan fasilitas bagi umatnya untuk berdakwah. Salah satunya potensi yang Allah amanahkan kepada kita, kemudahan sarana dan prasana di bumi ini, dan lingkungan dakwah. Dakwah bukan berarti kita merasa benar, namun dakwah adalah bersama-sama saling menopang, saling menasehati perkara yang ma’ruf nahi munkar, dan saling menjalin ukhuwah supaya bisa berkumpul bersama di surganya Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *