4 Kriteria yang Harus Di pertimbangkan dalam Memilih Pasangan Hidup

Menikah adalah ibadah terpanjang baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, pertimbangan dalam memilih pasangan hidup sangat di anjurkan. Keputusan ini akan menentukan baik buruknya hidup berkeluarga yang merupakan pondasi pertama dalam membangun peradaban. Berikut 4 kriteria yang harus di pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup :

Fisik atau Parasnya

Memiliki pasangan yang ideal adalah impian setiap orang. Tidak sedikit dari kita, dalam memilih pasangan hidup yang pertama kali di lihat adalah fisik atau parasnya. Hal tersebut adalah manusiawi dan boleh di lakukan. Bahkan dalam islam melihat fisik atau parasnya terlebih dahulu adalah keharusan.

Supaya adanya ketertarikan dan keridhoan hati antar kedua pasangan sebelum menikah. Dengan harapan setelah menikah, calon pasangan hidup yang di pilih bisa memberikan ketenangan dan merasa tentram. Allah Ta’ala berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tentram denganya.” (QS. Ar Rum: 21)

Akan tetapi, poin yang harus di ingat adalah di dunia ini tidak ada yang menetap dan abadi. Termasuk paras kecantikan maupun ketampanan seseorang yang kita idamkan, tidak akan bertahan lama. Seiring berjalannya waktu fisik atau paras akan berubah lemah dan menua.

Harta atau Kekayaannya

Salah satu pertimbangan dalam memilih pasangan hidup adalah dengan melihat harta pada calon pasangan, baik suami maupun istri. Akan tetapi, pertimbangan harta atau kekayaan seseorang tidak menjadikan kita materialistis. Tidak bisa di pungkiri juga bahwa harta penting untuk segala lini kehidupan di dunia ini. Jika memiliki harta setidaknya kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi.

Memiliki harta berlimpah dan menjadi orang kaya akan membuat bahagia di dunia. Namun jika berlebihan dapat melampaui batas, dan selamanya tidak akan pernah merasa cukup. Justru akan timbul rasa tidak tenang dalam hidup dan selalu merasa kekurangan. Kendati demikian, harta adalah amanah dari Allah SWT yang harus di gunakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga kapanpun dan dimanapun harta tersebut sewaktu-waktu bisa di ambil pemiliknya.

Keturunan atau Nasab

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki keturunan yang baik dalam membangun peradaban. Nasab dapat mempengaruhi sifat atau karakter calon suami atau istri yang akan menjadi pasangan hidup kita. Misal : seperti apa lingkungan ia di besarkan, bagimana latar belakang keluarganya, dan sebagainya. Dengan melihat bebet, bibit, dan bobot calon sebagai bahan pertimbangan dan penilaian sangat penting di perhatikan.

Akan tetapi perlu di ingat, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Memiliki nasab yang bagus tidak menjamin calon pasangan kita baik. Karena semua yang ada dalam kehidupan ini ada masanya. Sejatinya seluruh kebaikan yang ada di alam semesta hanya miliki Allah SWT semata, dan tugas kita sebagai hamba-Nya adalah terus berikhtiar dan bertawaqal.

Agama

Agama adalah pondasi utama dalam berbagai aspek kehidupan di dunia maupun akhirat. Memilih calon pasangan hidup yang baik agamanya dan mulia akhlaknya adalah surga sebelum surga. Rasulullah SAW. bersabda :

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا ، وَلِحَسَبِهَا ، وَلِجَمَالِهَا ، وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذاتِ الدِّينِ تَربَتْ يَدَاك

Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasab (keturunannya), kecantikannya dan agamanya. Carilah wanita yang taat beragama, niscaya kamu akan beruntung. (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).

Maka, hendaklah periksa niat kita terlebih dahulu sebelum menikah. Apakah ingin mendapatkan kekayaan, kemuliaan naab, atau ketampanan-kecantikan? ataukah karena agama dan kemuliaannya? sesungguhnya kebenaran kita dalam menata niat akan menentukan keberkahan hidup berumah tangga.

“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *