The power of tawakal dari kisahku – Terkadang hidup menuntut aku untuk terus jalan dan tetap tenang di tengah badai kehidupan. Bukan karena aku kuat, tapi aku percaya bahwa semua yang terjadi di dunia ini sudah ada takarannya. Aku juga percaya bahwa badai pasti berlalu dan Allah tidak akan pernah meninggalkanku. Kisah ini bukan tentang kesedihan tapi bagaimana tawakal membuka jalan rezeki yang tidak pernah di sangka.
Masa-masa sulitku
Setiap perjalanan pasti ada hikmah dan pelajaran yang tersirat di dalamnya. Ini bukan kisah penyesalanku, tapi kisah ini adalah awal dari perubahan diriku yang disyukuri hingga saat ini. Awal masa sulitku ketika aku berusia 27 tahun, saat itu aku mengalami masa quarter life crisis dimana aku merasa tertinggal dengan orang-orang disekitarku.
Saat itu, aku memutuskan untuk mengikuti ambisiku untuk keluar dari zona nyamanku. Keluar dari pekerjaan yang aku anggap sepele, padahal saat itu karirku melaju pesat. Aku memutuskan untuk resign dan pindah pekerjaan di luar bidangku, karena aku percaya Allah akan cukupkan rezekiku. Saat itu, aku menjadi seorang guru di salah satu sekolah ternama dengan pendapatan yang jauh dibawah pekerjaan sebelumnya. Awalnya berjalan lancar, hingga saat itu ujian demi ujian mulai berdatangan dalam hidupku.
Ujian Datang
Baru empat bulan bekerja aku kehilangan sepada motorku. Motor Beat dengan plat nomor B 3695 CGL yang menjadi saksi bisu perjuangan awal karirku hilang di curi orang. Kejadiannya begitu cepat, saat aku ditugaskan untuk mengawasi ujian di sekolah lain. Aku berusaha untuk tetap tegar dan menerima dengan ikhlas atas semua yang hal sudah terjadi.
Selang dua minggu kemudian laptopku rusak karena jatuh saat bertugas. Ekonomiku mulai tidak stabil, yang biasanya aku menyisihkan untuk orang tuaku kini tidak sama sekali karena pengeluaran yang berturut-turut. Waktu yang aku kira luang dan bisa digunakan untuk freelance diluar jobdesk tidak bisa ku lakukan karena padatnya jadwal sekolah. Hingga akhirnya aku berpikir mungkin aku salah dalam mengambil keputusan.
Tidak hanya ujian ekonomi dan mental saja yang diuji. Namun ujian hati aku alami saat itu, yakni memutuskan laki-laki yang selama ini aku idamkan untuk menjadi pasangan hidupku. Bukan karena ketidakcocokan tapi karena ingin menjaga hati dari perbuatan zina saat kepastian tak kunjung datang. Meski berat rasanya, namun aku memilih melepaskannya, karena aku yakin bahwa takdir Allah tidak pernah salah.
Ketika semua jalan tertutup
Aku pun mulai melepaskan ambisi dan harapanku kepada manusia dengan tetap berjalan dan tawakal serta berprasangka baik terhadap takdir-Nya. Singkat cerita, ketika semua jalan rasanya tertutup dan hampir menyerah dengan ujian yang datang. Allah datangkan pelangi yang indah seolah menyampaikan pesan “kamu tidak sendiri, kamu bersamaku”.
Aku bertemu dengan lingkungan yang membuatku bertumbuh. Lingkungan yang membuatku dekat dengan Allah. Ekonomiku mulai stabil bahkan lebih dari sebelumnya. Semua jalan rasanya dipermudah, meskipun ada harapan besar yang aku nantikan tak kunjung datang saat ini. Tapi aku percaya Allah akan hadirkan di waktu yang tepat dan orang yang tepat.
Allah juga masih memberikan kesempatan untuk mengena diriku menjadi lebih baik, jadi versi diriku. Aku mulai mengenal potensiku, aku tidak malu mengungkapkan apa kekuranganku dan aku merasa tenang dengan masa depanku karena aku yakin Allah bersamaku. Ternyata, the power of tawakal itu benar adanya.
Pesan di balik ujian-Nya
Andai waktu itu aku marah dan langsung meninggalkan pekerjaanku tanpa berpamitan mungkin aku tidak bisa mengenal siapa diriku. Aku akan kehilangan teman-teman terbaiku yang mengantarkanku dijalan kebaikan. Aku tidak akan pernah sadar dan terus mengikuti ambisiku tanpa arah dan tujuan.
Andai waktu itu pun aku tetap bertahan dalam hubungan di atas ketidaksiapan dan ketidakpastian. Mungkin hatiku akan terus mengikuti perasaan yang belum halal pada waktunya. Mungkin juga aku menahan versi diriku dan dirinya untuk menjadi lebih baik dalam proses perjalanan hidup. Bahkan mungkin aku dan dirinya hanya menjaga jodoh orang lain. Karena aku percaya jodoh akan datang di waktu yang tepat dan orang yang tepat.
Hikmah the power of tawakal
Tawakal bukan berarti diam tanpa usaha, tapi menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah setelah berikhtiar. Karena janji Allah jelasĀ “Barang siapa bertawaka kepada Allah, nicaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. Ath-Thalaq:3). Saat kita tidak punya apa-apa lagi, disitulah Allah tunjukan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung.