Rahasia dari Peran Seorang Anak Muda

Rahasia dari peran seorang anak muda – Dalam Al-Quran menyebutkan tentang kisah Ashabul Kahfi yakni peran seorang anak muda yang ada di QS. Al Kahfi ayat 13 sebagai berikut :

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”

Sebagaimana dijelaskan pula dalam (Kitab Zahratut Tafasir, Syaikh Muhammad Abu Zahrah) sebagai berikut;

“Mereka adalah para pemuda di masa awal usia mereka; jiwa mereka masih segar; tidak terbebani oleh sangkaan, adat istiadat, dan tradisi kuno leluhur yang telah mengakar dalam pikiran generasi sebelumnya. Justru mereka berada dalam fitrah yang lurus; dan para pemuda selalu menjadi paling cepat menerima kebenaran.”

Ingatlah bahwa masa muda itu istimewa, sampai-sampai Rasul pun menggambarkan salah satu dari 7 golongan yang diberi naungan oleh Allah di hari kebangkitan adalah “anak muda yang tumbuh dalam bertaat kepada Allah”. Presiden pertama Negara Indonesia yaitu bapak Soekarno Hatta pun pernah berkata “Beri aku 10 pemuda, akan ku guncangkan dunia!”. Inilah keistimewaan anak muda, dari merekalah kebangkitan peradaban suatu negara terbentuk.

Youth Images – Browse 7,046,289 Stock Photos, Vectors, and Video | Adobe  Stock

Seorang guru pernah berkata, mengapa anak muda selalu jadi simbol perubahan?

Beliau membuat analogi sederhana: anak kecil itu menang 1 hal dan kalah 2 hal. Waktunya banyak, tapi tenaga lemah dan finansial pun lemah. Sedangkan orangtua pun begitu menang 1 hal dan kalah 2 hal. Orang tua itu menang dalam finansial, keuangannya lebih stabil tapi waktunya terbatas dan tenaganya lemah.

Beda halnya dengan anak muda yaitu waktunya banyak, tenaganya besar meskipun seringkali sumber dayanya masih belum seimbang. Menang dalam 2 hal dan masih berjuang dalam 1 hal lain. Dalam alam pikiran, anak muda menjadi berani melakukan sesuatu justru karena sedikit pengalamannya. Masih mencoba, sedang meraba, dan terus berimajinasi.

Sementara orang tua kata seorang guru-justru kadang takut dengan perubahan karena sudah terlalu banyak makan asam garam hidup. Itulah mengapa Ibnu Kasir menafsirkan penyebutan “pemuda” dalam Al Kahfi dengan ungkapannya yang mempesona, “Mereka lebih sigap menerima kebenaran dan lebih jernih meniti jalan.”

Masa muda ditentukan oleh manusia itu sendiri. Ada anak muda yang pikirannya sudah banyak menyerah sebelum mencoba, muda tapi pola pikirnya sepuh. Ada juga banyak orang tua yang sudah menua tapi jiwanya tetap muda. Pada akhirnya yang menentukan muda atau tidaknya bukan tolak ukurnya hanya dilihat dari usianya saja, tapi bagaimana sudut pandang dan cara menyikapinya. Semoga bermanfaat.

Referensi : artikel @gen.saladin “Ashabul kahfi dan Rahasia Peran Anak Muda”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *