Tips Komunikasi Suami-Istri Supaya Harmonis

Setiap pasangan suami-istri mendambakan kehidupan rumah tangga yang harmonis, nyaman, dan tenteram. Komunikasi antar suami-istri sangat penting dalam kehidupan  rumah tangga. Tanpa komunikasi yang baik, ketenteraman dalam keluarga akan sulit dicapai.

Dalam kehidupan rumah tangga, komunikasi yang baik menjadi faktor penting menentukan keberhasilan suami-istri dalam menyelesaikan persoalan rumah tangganya. Selain itu, komunikasi yang terjalin baik antar suami-istri dapat mencapai tujuan pernikahan yaitu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah. Berikut adalah tips komunikasi suami-istri supaya harmonis :

1) Komunikasi Suami-Istri dengan Cinta

Cinta adalah anugerah yang Allah berikan kepada setiap hambanya. Komunikasi suami-istri dalam pernikahan hendaklah dibangun dengan cinta. Indikator jika komunikasi suami-istri berhasil dibangun dengan cinta yaitu adanya kenyamanan dan komunikasi antar suami-istri menjadi menyenangkan.

Komunikasi suami-istri dengan cinta adalah dengan mengikatkan cintanya hanya kepada Allah, yaitu meminta pertolongannya supaya kehidupan dalam rumah tangga tetap harmonis. Membangun komunikasi dengan cinta dalam rumah tangga seperti : saling membalas senyuman antar suami-istri, memberi hadiah ke pasangan, saling memuji pasangan suami-istri.

2) Komunikasi Suami-Istri Layaknya Persahabatan

Komunikasi suami-istri hendaklah dibangun layaknya sebuah persahabatan. Adanya komunikasi yang saling mendukung dan menguatkan antar suami-istri layaknya sahabat supaya membentuk keluarga yang harmonis. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan :

فَلَا أُلْفَةَ بَيْنَ رُوْحَيْنِ أَعْظَمُ مِمَّا بَيْنَ الزَّوْجَيْنِ

“Tidak ada persatuan (kedekatan) antar dua ruh yang lebih besar dibandingkan antar suami istri.”(Tafsir al-Quranil Adzhim karya Ibnu Katsir, saat menafsirkan surat al-A’raaf ayat 189)

3) Komunikasi Suami-Istri Layaknya Pakaian

Dalam islam, pernikahan diibaratkan sebagai sebuah pakaian yang berfungsi sebagai pelindung. Begitupun dalam komunikasi suami-istri layaknya sebuah pakaian yang saling menutupi aib pasangannya, tidak mengungkit kekurangan dalam berdialog dengan pasangan dan tidak mengumbar kekurangannya kepada orang lain. Allah berfirman dalam surah berikut :

حِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya : “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 187)

4) Komunikasi Suami-Istri Seperti Cerminan Diri Kita Sendiri

Jodoh adalah cerminan diri kita sendiri seperti karakter dan sifat yang sama dari pasangan. Maka dalam komunikasi suami-istri ketika terjadi konflik keluarga, hal pertama yang dilakukan adalah bermuhasabah kepada diri sendiri. Dengan menyadari bahwa diri kita tidak sempurna begitupun sebaliknya dan mulai memaafkan satu sama lain. Sebagaimana dalam firman Allah berikut :

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum : 21)

5) Komunikasi Suami-Istri Harus Saling “Rahmah”

Supaya komunikasi antar suami-istri menjadi harmonis adalah dengan saling rahmah (kasih sayang). Dengan menunjukan sikap rahmah kepada pasangan kita seperti bertutur kata lembut, berbicara dengan penuh kasih dan sayang, dan kehalusan saat berkomunikasi dengan pasangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *