Kisah Haru Wafatnya Sayyidah Fatimah

Kisah haru wafatnya sayyidah fatimah – Siapa yang yang tidak kenal dengan sayyidah Fatimah Az-zahra yang memiliki hati lembut dan bijaksana. Sayyidah Fatimah adalah puteri kelima kesayangan baginda Rasulullah SAW dan merupakan wanita tangguh dalam islam. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ: خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَمَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ

“Wanita-wanita terbaik di surga yaitu; Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam bintu Imran, dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun.” (HR. Ibnu Abdil Bar, al-Isti’ab 2/113).

Begitu istimewanya puteri Sayyidah Fatimah bagi Rasulullah SAW, karena ia sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Dari dialah keturunan Rasulullah SAW berkembang dan tersebar di hampir seluruh negeri Islam.

Kedukaan umat atas wafatnya Sayyidah Fatimah

Tiga Golongan Umat Islam Dalam Al-Quran - Harakatuna.com

Putri kesayangan Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah Az-zahra, wafat di awal-awal Ramadan pada tahun ke-11 hijriah tanggal 3 Ramadhan pada usia 28 tahun. Wafatnya Fatimah Az-zahra membuat umat muslim berduka, terlebih lagi suaminya Ali bin Abi Thalib.

Beliau wafat dalam awal-awal Ramadhan, bulan yang seharusnya jadi bulan gembira tapi bertepatan dengan wafatnya sosok yang begitu dicintai umat. Sehingga umat islam merasakan kehilangan sosok wanita yang menjadi suri tauladan dunia karena sifat terpujinya yang diturunkan baginda Rasulullah SAW dan Siti Khadijah.

Misteri Wafatnya Sayyidah Fatimah

Kematian Sayyidah Fatimah merupakan sebuah misteri. Pasalnya tidak ada riwayat yang pasti mengenai penyebab dari meninggalnya Fatimah serta letak pusaranya. Namun sejak kematian Rasul, Fatimah adalah orang yang paling terpukul. Ia tidak lagi makan, minum, bahkan tertawa.

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,

“Enam bulan setelah beliau wafat, putri beliau Fatimah radhiallahu ‘anha wafat. Menyusul ibunya (Khadijah) dan ayahnya (Rasulullah). Rasulullah SAW mengabarkan pada Fatimah, ia adalah orang pertama dari keluarganya yang akan menyusulnya. Beliau berkata kepada Fatimah, ‘Tidakkah engkau ridha, menjadi penghulu wanita di surga?’ Ia adalah putri bungsu Nabi. Ini adalah pendapat yang masyhur. Tidak ada lagi anak Rasulullah yang masih hidup kecuali dia. Karena itu, Allah besarkan pahala untuknya. Dialah (satu-satunya anak Nabi yang merasakan kehilangan Rasulullah.” (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, 6/365).

Menjelang Wafatnya Sayyidah Fatimah

Tepat pada tanggal 3 Ramadhan tahun 11 H. Fatimah mandi dan mengenakan pakaian baru, kemudian beliau berbaring di tempat tidur. Kepada suaminya (Ali), Sayyidah Fatimah berkata bahwa kematiannya sudah dekat. Ali menangis mendengar perkataan sayyidah fatimah. Kemudian Fatimah menghiburnya dan berpesan untuk menjaga anak-anak mereka. Ia juga berpesan agar tidak ada upacara pemakaman.

Setibanya waktu sholat, Ali berangkat ke masjid. Pada saat itulah Sayyidah Fatimah menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua putera mereka yaitu Hasan dan Husein segera bergegas menyusul sang ayah untuk memberitahukan wafatnya ibu mereka. Mendengar hal itu, Ali pun kembali dengan penuh duka dan langsung tak sadarkan diri.

Setelah tersadar, Ali menuruti pesan terakhir dari sang istri. Sayyidah Fatimah dimakamkan tanpa upacara, tidak ada warga Madinah yang tahu selain keluarga dekat. Saat Ali memasukkan jenazah Sayyidah Fatimah yang sangat dicintainya. Hasan bertanya, “wahai ayahku, kenapa engkau menangis sedemikian rupa?”

Ali menjawab :

“Wahai putraku, aku teringat pesan kakekmu Rasulullah SAW, beliau bersabda kepadaku: ‘Kelak jika putriku telah tiada, maka akulah yang akan pertama kali menerima jasadnya di liang lahat. Dan demi Allah SWT aku melihat tangan kakekmu menerima jasad ibumu, beliau juga mencium wajah ibumu”.

Ali lalu berkata lagi :

“Wahai Rasulullah SAW, kini aku kembalikan amanah yang telah engkau berikan kepadaku. Aku kembalikan belahan jiwamu yang setiap engkau rindu surga, engkau mencium wajah suci putrimu, Fatimah”.

Sayyidah Fatimah adalah sosok wanita teladan baik di dunia maupun akhirat

Sayyidah Fatimah memang merupakan sosok teladan muslimah yang begitu mulia. Dalam hadist berikut diriwayatkan :

Rasulullah SAW bersabda, “Fathimah adalah bahagian dariku, barang siapa yang membuatnya marah, membuatku marah!” (HR. Bukhari dalam Shahih Bukhari Kitab Bad’ul Khalq bab Manaqib Qarabah)

Dalam hadis Sahih Bukhari jilid VIII, Sahih Muslim jilid VII, Sunan Ibnu Majah jilid I halaman 518 , Musnad Ahmad bin Hanbal jilid VI halaman 282, Mustadrak Al Hakim jilid III halaman 156, Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Wahai Fatimah, tidakkah anda puas menjadi sayyidah dari wanita sedunia (atau) menjadi wanita tertinggi dari semua wanita dari umat ini atau wanita mukmin.”

Di balik kisah wafatnya Sayyidah Fatimah Az zahra, semoga kita semua bisa meneladani Sayyidah Fatimah dan segala kebaikannya. Aamiin.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *