Kalau benar cinta tidak akan mengajakmu maksiat! – Pernah ga, kamu bertemu dengan seseorang yang seolah akan membawamu ke jenjang yang lebih serius. Namun nyatanya hal tersebut hanya berupa ajakan saja bukan wujud dari kepastian. Seseorang bilang “yang tulus tidak akan pupus di tengah jalan hanya karena ditolak, apalagi penolakan agar tidak maksiat”.
Jika dia pergi karena kamu tidak ingin berpacaran, maka dia tidak benar-benar mencintaimu. Karena bentuk cinta yang sejati penjagaannya di dunia dan akhirat. Sebagian wanita ada yang menaruh hatinya pada tempat yang tidak tepat. Ada juga sebagian laki-laki yang mengambil hati seorang wanita namun luput dari pengarahan yang benar. Padahal anjurannya ada dalam Al-Qur’an yang sesuai dengan syariat islam.
Hubungan paling indah antara seorang laki-laki dan wanita hanya dapat dibangun melalui pernikahan. Seorang laki-laki mencari kenyamanan kepada wanita dan wanita berlindung kepada laki-laki dalam urusan dunia dan akhirat. Sedangkan mereka yang berzina, Allah ta’ala akan sempitkan hidupnya dengan disibukannya pada perkara-perkara dunia yang fana ini.
Allah ta’ala adalah zat yang Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui perkara dunia dan akhirat. Maka hanya kepada-Nya lah kita berharap dan meminta yang terbaik untuk diberikan jalan keselamatan dunia dan akhirat. Kamu yang tidak memilih pacaran karena Allah ta’ala meneguhkan hati dan keimananmu untuk tidak bermaksiat, maka berhentilah menggelisahkan dia yang datang hanya untuk meneguk madu dan menghancurkan hati dan imanmu.
Pembuktian cinta itu dengan menikah, ketahanannya saat keduanya mencintai Allah ta’ala dan kesetiaannya dunia dan akhirat. Maka untuk mencapai kebersamaan itu harus menaati Allah ta’ala agar tidak terjerumus dalam jurang kemaksiatan. Kalau datang hanya dengan modal janji untuk tidak menyakiti, ajakan berpacaran, kesenangan, untuk apa? karena hal tersebut tidak menjamin hidup akan berjalan lancar begitu saja tanpa adanya ujian. Skip aja deh.
Jangan sedih, jika dia mencari yang lain hanya karena kamu tidak ingin bermaksiat. Pilihanmu sudah tepat! lebih baik kehilangan dia sementara daripada kehilangan Allah ta’ala sama saja kehilangan segalanya. Perasaan itu ujian untuk anak muda, mintalah pertolongan Allah ta’ala dan gunakan akalmu jangan kedepankan perasaan saja.
Betemanlah dengan orang-orang yang shalih, “sebab rasa itu licin, tanpa sadar mudah suka, tiba-tiba bermaksiat, kalau sudah maksiat sulit untuk keluar.” Ada sebuah kalimat, bunyinya begini “Allah ta’ala menghancurkan rencanamu agar rencanamu tidak menghancurkanmu, Allah ta’ala hancurkan hatimu, agar rasamu tidak menghancurkan hidupmu.”
Ada hikmah dibalik alasan mengapa Allah ta’ala jauhkan kamu dengannya, bisa jadi dia yang selama ini kamu harapan tidak baik untukmu dimasa yang akan datang. Tapi, bukankah kadang niat baik tidak semua bisa dicerna seketika? Terkadang kita butuh waktu untuk bisa beragumen “Syukur tidak pacaran dengannya dahulu.”
Jika seseorang pergi dari hidupmu hanya karena kamu menolak bermaksiat, lalu dia mencari yang lain untuk dimaksiati. Seharusnya kamu lebih bersyukur, karena Allah ta’ala menyelamatkanmu dari cinta yang salah dan nafsunya. Sedangkamu dirimu mencintainya dengan benar dan tulus, apakah berimbang? Kenapa nafsu? Karena hanya nafsu yang bisa berpaling kapan saja. Bisa berganti orang tanpa jeda, siapa yang bisa dinikmati maka itu yang dia pilih.
Ada sebuah syair mengatakan bahwa “hati tidak akan pernah lupa siapa yang dia cintai”. Jika benar tulus, maka cinta paling murni tidak akan pernah cepat berpaling. Cinta paling murni bagi dia yang belum siap menikah adalah dia akan sibuk menjaga jarak darimu bukan sibuk mencari pembuktian dengan jalan pacaran. Dia akan berusaha menjaga keimanan masing-masing dan mendokan kebaikan untukmu dan kelapangan atas dirinya jika harus kehilangan.
Sebaliknya dia yang mengajakmu maksiat dan belum siap untuk menikah, dia akan datang bermodalkan cinta karena nafsu. Dia mendekatimu tanpa batas dan bahkan berkenan untuk pacaran. Maka penolakan adalah solusi yang tepat sebelum waktu itu datang. Lebih baik sakit di awal sebelum menikah daripada menahan rasa sakit setelah menikah dengannya.
Seorang laki-laki yang datang kepadamu lalu mengajakmu berpacaran, bermesraan, hingga merusak kehormatanmu. Maka dia kehilangan fitrahnya sebagai pelindung, sebab jika laki-laki tidak melindungimu dari perkara-perkara dunia dan akhirat maka dia tidak mencintaimu!
Sedangkan wanita yang datang kepadamu sengaja menarik perhatianmu, menggodamu dalam keadaan kalian belum siap menikah, maka dia kehilangan fitrahnya untuk memberikan kenyamanan bagi suaminya kelak, dia tidak paham dengan konsep menunggu tanpa mengganggu. Semoga artikel ini bermanfaat.
Referensi tulisan by content creator Riski Athaillah