Remainder, pertanyaan dasar tentang agama – Pernah ga kita berpikir, kenapa kita memilih agama islam? Mungkin sebagian orang akan menjawab tidak ada pilihan, karena agama turun-temurun dari keluarga yang menganut agama islam. Ada sebagian lainnya menjawab karena dapat hidayah dari Allah ta’ala, agama islam mengarahkan pada kedamaian dan keadilan bagi seluruh makhluk hidup dan lain sebagainya.
Tidak ada yang salah dengan semua alasan mengapa kita memilih agama islam. Dan benar juga, dalam hidup kita tidak bisa memilih akan dilahirkan dari keluarga yang menganut agama apa. Namun, dari semua yang alasan yang ada kamu beruntung karena masuk dalam agama tauhid yakni agama yang menunjukan kebenaran di alam semesta dan seisinya.
Dalam artikel ini akan membahas mengenai beberapa pertanyaan dasar tentang agama. Dan semoga menjadi remiander kita semua untuk tetap di jalan yang Allah ta’ala ridhoi dengan agama islam yang rahmatulnlila’lamin.
1) Kenapa kita menyembah Allah ta’ala, sedangkan Allah ta’ala adalah Tuhan yang tidak butuh manusia?
Benar bahwa Tuhan tidak butuh manusia tapi justru manusialah yang membutuhkan Tuhan. Allah ta’ala adalah tunggal (Esa), Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan dan hanya kepada-Nya lah kita meminta segala sesuatu (QS. Al-Ikhlas ayat 1-4).
Maka penyembahan kepada Tuhan adalah bentuk kebutuhan manusia, bukan karena Tuhan butuh disembah. Karena Allah ta’ala adalah zat yang Maha Kuasa dan segalanya, mudah baginya untuk mengabulkan permohonan hamba-Nya.
2) Kenapa kita butuh beragama, bukankah menjadi orang baik sudah bisa masuk surga?
Benar, manusia tidak butuh agama untuk menjadi baik. Tapi bukankah untuk masuk surga manusia butuh agama. Karena konsep surga dan neraka ada dalam agama, maka tidak akan ada surga jika tidak beragama. Menjadi orang baik tidak otomatis membawa seseorang ke surga menurut pandangan islam.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selamanya.” (QS.An-Nisa ayat 122)
Kita butuh agama untuk menjadi orang baik yang beriman dan bertaqwa untuk tetap ada dalam koridor yang benar dan lurus. Karena banyak orang baik yang tidak beragama mudah sekali terjerumus dalam jurang kemaksiatan tanpa ia sadari terlebih lagi di zaman fitnah ini. Itulah mengapa kita harus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunah Rasulullah agar tidak hanya menjadi orang baik saja namun menjadi orang yang beriman, berilmu dan berakhlak.
3) Tidak ada agama yang benar-benar sempurna, bukankah semuanya ditafsirkan oleh manusia?
Benar, kita lahir ke dunia ini sudah beragama dan yang kita tahu bahwa agama hasil tafsiran manusia. Tapi bukan berarti agamanya tidak sempurna nmaun manusianya lah yang tidak sempurna. Karena manusia itu makhluk yang terbatas akan pandangan dan ilmu pengetahuan terlebih lagi perkara alam semesta dan seisinya. Agama datang dari Allah ta’ala yang Maha Sempurna, dan tafsir yang berbeda-beda menunjukkan keterbatasan manusia bukan agamanya yang tidak sempurna.
4) Untuk apa Usaha bukankah kaya dan miskin, nasibnya seseorang sudah ditentukan Allah ta’ala sejak lahir?
Benar, jika dalam ranahnya tawakal, namun salah jika dipakai untuk ikhtiar. Manusia tetap punya peran untuk berusaha. Rezeki memang dari Allah ta’ala tapi usaha manusia tetap wajib dilakukan secara maksimal. Sebagaimana dalam QS. Hud ayat 6 bahwa “Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya.” Dan dibalik jaminan rezeki ada usaha yang dilakukan untuk mendapatkannya “Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.”(QS.An-Najm ayat 39)
5) Kenapa dalam islam ada gelar Habib, bukankah manusia setara dihadapan Allah ta’ala?
Benar, bahwa manusia setara dihadapan Allah ta’ala hanya yang membedakan adalah kertaqwaannya (QS.Al-Hujurat ayat 13). Namun manusia adalah makhluk sosial dan butuh berinteraksi satu sama lain. Perkara gelar habib dalam islam ada adab dalam penghormatan berdasarkan kontribusi, keturunan, serta ilmu. Yang salah adalah jika seseorang minta dihormati atau merasa lebih hanya karena gelar tersebut.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman ayat 18)
6) Apakah benar hari kiamat akan terjadi ? Konsep hari kiamat tidak bisa dibuktikan secara ilmiah?
Benar, hari kiamat adalah bagian dari iman dan kepercayaan. Itu ranahnya agama bukan sains, tapi logikanya tetap bisa di pahami. Apapun yang memiliki awal pasti punya akhirnya. Jadi kiamat secara logika adalah keniscayaan yang akan terjadi. Walau pembuktiannya akan ada saat kita mengalaminya nanti.