Dia yang tidak layak ditunggu – Dalam menjalani hidup tentunya ada hal-hal yang memang layak untuk ditunggu. Hal ini, seringnya berlaku bagi seorang perempuan yang sedang dalam masa penantiannya. Inilah salah satu ujian yang terberat bagi seorang perempuan adalah menunggu datangnya kepatian.
Bukan hanya menunggu dan berdiam diri saja dalam masa penantian tersebut. Namun perjuangan seorang perempuan dalam masa penantiannya adalah berusaha untuk berdamai dengan diri sendiri, dan keadaan serta memantaskan diri untuk dapat layak bersama dengan laki-laki yang diharapkannya.
Namun, apakah dia yang diharapkan memang pantas untuk ditunggu atau hanya datang untuk memberi harapan yang tak kunjung datang? Karena laki-laki yang serius untuk menikah denganmu belum tentu serius menuju akad.
Jika kamu adalah tujuannya maka dia tidak akan membiarkanmu terjebak dalam ketidakpastian dan membuatmu menunggu terlalu lama. Dan jika bukan kamu yang menjadi tujuannya maka ia hanya singgah serius saja tanpa wujud kepastian. Inilah konsep takdir, mengutip dari perkataan Umar bin Khattab bahwa “apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
Cinta yang sehat tidak membuatmu bertanya-tanya apakah kamu cukup berharga namun dibuktikan dengan kepastian berujung akad. Jika dia hanya datang dan pergi sesuka hati, maka dia hanya mencarimu saat kesepian saja. Jika dia hanya memberimu janji tanpa tindakan, maka bukan dia yang layak kamu tunggu. Sebab cinta sejati tidak akan membuatmu merasa seolah kamu harus berjuang sendiri.
Jangan biarkan hatimu diikat oleh seseorang yang bahkan tidak berniat untuk menetap. Jangan habiskan waktumu berharap kepada seseorang yang tidak benar-benar menginginkanmu dalam hidupnya. Karena bukan hanya hatimu saja yang harus dijaga, namun harapan orang tua serta keridhoan Allah ta’ala yang perlu kamu utamakan.
Jatuh cintanya seorang perempuan tulus yakni dia menyadari bahwa pernikahan adalah bahtera yang suci. Maka proses menuju bahtera tersebut harus dilalui dengan cara yang benar dan halal supaya kelak pernikahan menjadi berkah dan diridhoi.
Perempuan yang rela melepaskan seseorang yang dia harapkan bersamanya sebelum berujung kepastian akad merupakan ujian terberat baginya. Karena dia sangat menginginkannya namun ada batasan yang harus dijaga sebelum waktunya. Dia ingin menjaga diri, hati, serta imannya untuk tidak mendekati perbuatan yang Allah ta’ala murkai serta tetap berada dijalan yang Allah ta’ala ridhoi.
Itu sebabnya ada perempuan yang dengan tegas tidak melanjutkan prosesnya, bukan karena tidak ingin memperjuangkannya atau tidak layak baginya. Namun, karena dia sadar bahwa berharap kepada manusia hanya akan berujung pada kekecewaan. Dan sebaik-baiknya yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi urusan dunia dan akhiratnya adalah Allah ta’ala.
Kamu berhak mendapatkan seseorang yang memilihmu tanpa ragu. Mungkin berat untuk melepaskannya, karena masih ada harapan kecil yang ingin dipercayai. Tapi ingat seseorang yang tepat tidak akan membuatmu menunggu tanpa arah. Jika dia memang ditakdirkan untukmu dia akan datang dengan kepastian, bukan sekedar harapan tanpa arah.
Jadi serahkan hatimu kepada Allah ta’ala biarlah Dia yang membimbingmu ke arah hamba-Nya yang baik bagi dunia dan akhiratmu. Lebih baik berjalan menuju kebahagiaan yang pasti daripada bertahan dalam penantian yang tidak berujung. Semoga artikel ini bermanfaat.