Bentuk syukur kepada Allah SWT – Syukur merupakan bentuk rasa yang ditunjukan sebagai akibat dari mendapatkan kenikmatan kepada yang memberi. Bentuk syukur tidak hanya ditunjukan melalui lisan saja.
Sebagaimana perkataan al Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Madarijus Salikin : Syukur adalah terlihatnya dampak dari nikmat Allah SWT dalam diri seorang hamba pada lisan, hati, dan anggota tubuhnya.
Lisan (Memuji dan mengakui nikmat Allah SWT)
Bentuk syukur kepada Allah SWT melalui lisan adalah dengan mengucapkan tahmid (alhamdulilah). Seperti yang Nabi SAW anjurkan kepada kita ketika beliau mendapatkan nikmat, Nabi mengucapkan :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
“Segala puji bagi Allah, dimana dengan nikmatnya kebaikan menjadi sempurna.” (HR. Ibnu Majah)
Inilah hakikat syukur bukan hanya bertahmid namun juga mengakui siapa yang memberinya. Para ulama mengatakan, “Diantara bukti bahwa yang berlaku di dunia ini terjadi atas takdir Allah SW, yakni betapa banyak anda melihat orang-orang cerdas hidup sengsara, dan orang-orang yang tidak cerdas hidup dengan berbagai fasilitas dunia.”
Hati (Menyaksikan dan mencintai)
Bentuk syukur yang kedua kepada Allah SWT melalui hati yang selalu menyaksikan dan mencintai bahwa semua nikmat datangnya dari Allah SWT.
Al Imam Abu Bakr Warraq berkata, “Syukur terhadap nikmat adalah kemampuan menyaksikan sebuah nikmat itu sendiri.”
Karena kebanyakan kita tidak bersyukur karena gagal melihat dan menyaksikan sebuah nikmat. Sering sekali kita lupa dengan siapa yang memberi, karena kita hanya fokus dengan hasil dari kerja keras kita saja. Padahal semua itu merupakan karunia dari Allah SWT yang tanpa disadari ada dalam setiap langkah hidup kita.
Anggota Tubuh (Nurut dan taat pada Allah SWT)
Bentuk syukur yang ketiga kepada Allah SWT melalui anggota tubuh kita. Jangankan kita, keluarga Nabi Daud AS. pun diperintahkan untuk beramal shaleh sebagai bentuk syukur.
يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًاۗ وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ ١٣
Mereka (para jin) selalu bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan kehendaknya. Di antaranya (membuat) gedung-gedung tinggi, patung-patung, piring-piring (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur. Sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang banyak bersyukur. (QS. Saba: 13)
Jadi, syukur tidak cukup hanya dengan lisan. Tapi harus dibuktikan dengan menjalankan ketaatan serta bertakwanya kita pada Allah SWT dengan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan dosa.
Itulah tiga bentuk syukur yang bisa kita lakukan kepada zat yang Maha Pemberi yakni Allah azza wazala. Karenanya kita masih diberikan kesempatan hidup dan berkumpul dengan orang-orang terkasih. Maka usahakan setiap harinya kita bersyukur dengan apa yang kita miliki dan jalankan saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat.
Referensi : Rangkuman kajian wanita no.25 – Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri