Bangkit dari patah hati! – Wajar saja jika pernah merasa sedih akibat patah hati yang dialami. Patah hati adalah suatu kondisi emosional yang menjelaskan tentang perasaan serta penderitaan seseorang yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Orang yang mengalami patah hati biasanya disebabkan karena harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Adapun faktor lainnya kenapa seseorang bisa mengalami patah hati adalah karena kehilangan sesuatu yang dicintainya, akibat kegagalan yang pernah dialaminya (gagal nikah, gagal punya anak, gagal dapat perkerjaan, dsb), dan karena di kecewakan oleh orang lain (janji yang diingkari).
Seseorang yang mengalami patah hati akan merasakan kehilangan, kekecewaan, serta kesedihan yang teramat dalam. Meski begitu, penderitaan yang dirasakan akibat patah hati sebaiknya tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Jika perasaan tersebut terus dipendam dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk terhadap orang yang mengalaminya bahkan orang-orang disekitarnya.
Adapun akibat buruk yang ditimbulkan dari patah hati seseorang yang mengalaminya antara lain: dia akan merasa cemas, putus asa, bahkan depresi dalam hidupnya. Bisa merugikan diri sendiri bahkan orang lain disekitarnya seperti terjadinya kasus asusila bahkan tindakan bunuh diri. Ada yang menanggalkan simbol agama hingga murtad (melepas hijab bahkan sampai pindah agama). Dan berdampak buruk pada kesehatan jasmani maupun rohani (timbulnya penyakit hati dan syahwat yang tidak bisa dikontrol).
***
Inilah pentingnya untuk bisa bangkit kembali dan move on dari patah hati yang dialami. Bahkan hal ini juga pernah dialami oleh para nabi dan rasul serta sahabat Rasulullah SAW, yang kini menjadi kisah inspiratif untuk bisa bangkit kembali dari patah hati, antara lain :
1) Patah hatinya baginda Rasulullah SAW
Kisah patah hatinya baginda Rasulullah SAW yang pernah gagal menikah dengan fakhitah (ummu hani) yaitu putri dari Abu Thalib. Karena Abu Thalib ternyata telah menjodohkan putrinya dengan putra dari saudara ibunya yang berasal dari Bani Makhzum, yakni pria bernama Hubayroh. Namun, Rasulullah SAW tidak berlarut dalam kesedihan meskipun beliau patah hati terhadap cinta pertamanya.
Rasulullah SAW menyadari bahwa segala takdir sudah tertulis dalam pena-Nya dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah ta’ala. Kemudian datanglah Nufasyah paman Khadijah memberi kabar gembira untuk melamar Rasulullah SAW menjadi suami dari Siti Khadijah keponakannya.
2) Patah hatinya Ali bin Abi Thalib
Kisah cinta Ali dan Fatimah sangat terkenal serta menjadi kisah inspirasi bagi umat islam. Dimana Ali bin Abi Thalib mengalami patah hati yang teramat dalam saat Fatimah dilamar oleh beberapa sahabat Rasulullah SAW. Namun Ali tidak berputus asa untuk senantiasa berdoa meminta petujuk Allah ta’ala, hingga akhirnya takdir menyatukan mereka berdua.
3) Patah hatinya Nabi Ayyub a.s
Patah hati juga pernah dialami oleh Nabi Ayyub a.s. yaitu saat diuji dengan kehilangan harta, keluarga, serta penyakit kudis yang menahun dialaminya. Namun Nabi Ayyub a.s tetap teguh pendiriannya dengan senantiasa berbaik sangka dan berdoa meminta pertolongan Allah ta’ala.
Sampai pada akhirnya Allah ta’ala mengabulkan doanya yakni mengganti penderitaan yang dialaminya dengan kenikmatan (sembuh dari penyakitnya, harta yang berkah serta keluarganya).
4) Patah hati Nabi Yakub a.s saat kehilangan Yusuf
Patah hati yang dialami Nabi Yakub a.s atas hilangnya Yusuf putra kesayangannya hingga membuat matanya menjadi buta karena kesedihan yang teramat dalam. Yusuf yang pada saat itu dibuang oleh saudara-saudaranya kedalam sumur dan dilaporkan ke Nabi Yakub a.s bahwa yusuf meninggal karena di terkam hewan buas.
Meskipun begitu Nabi Yakub a.s tidak berlarutlarut dalam kesedihan atas patah hati yang dialaminya serta tidak menyalahi kondisinya saat itu. bahkan ia senantiasa memohon dan berdoa kepada Allah ta’ala untuk bisa diberikan petunjuk kebenaran. Hingga akhirnya Nabi Yakub a.s bertemu dengan Yusuf dan matanya bisa melihat kembali.
5) Patah hati Rasulullah SAW saat aamul huzni
Aamul huzni merupakan tahun kesedihan Rasulullah SAW ketika kehilangan dua orang yang sangat dicintainya. Pertama, Siti Khadijah yaitu istri Rasulullah SAW yang paling di sayangi dan senantiasa menemaninya dalam berdakwah. Kedua, Abdul Abu Thalib merupakan paman yang baik dan telah merawat Rasul semenjak usia anak-anak sampai menjadi pelindung ketika Rasul sudah melaksanakan dakwah.
***
Itulah kisah inspirasi yang bisa kita jadikan pelajaran untuk bisa bangkit kembali dari patah hati. Memang tidak mudah untuk melupakan bahkan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, namun hal tersebut bisa dilewati seiring berjalannya waktu. Kuncinya adalah taruhlah harapan besar hanya kepada Rabb sang maha pencipta, berpegang teguh pada tali agama, dan berprasangka baik serta berdamai dengan keadaan. Berikut tips yang bisa dilakukan untuk bangkit kembali dari patah hati, antara lain :
- Ada dua amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu basahi lisanmu dengan membaca istighfar (memohon ampunan kepada Allah ta’ala dimanapun dan kapanpun) serta senantiasa berdoa (memohon petunjuk kebaikan dan meminta pertolongan Allah ta’ala) pada waktu-waktu mustajab.
- Bersungguh-sungguh dalam sholat dan sabar, sebagaimana Allah ta’ala berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 berikut “Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”
- Rajin mentadaburi ayat- ayat Allah ta’ala dalam Al-Qur’an, sebagaimana Allah ta’ala berfirman dalam QS. Yunus ayat 57 berikut “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
- Mengikuti jejak Rasulullah SAW, senatiasa ittiba’ dijalan yang benar. Ittiba’ adalah upaya umat muslim untuk mengikuti semua yang telah diperintahkan, yang dilarang, dan dibenarkan oleh Rasulullah SAW dalam syariat islam.
- Istiqomah dijalan Allah ta’ala, “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS.Fuhshilat ayat 30)
- Kemudian berdoa dengan doa yang dianjurkan Rasulullah SAW, Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlif li khairan minha. Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya juga hanya kepadanya kami akan kembali. Ya Allah, berikanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
Referensi : Kajian KARIB “Bangkit dari patah hati” by Ustadzah Syifa Nur Fadhilah – Masjid Baitussaalam The Green BSD City /30 Juni 2024)