Pentingnya Menjaga Silaturahmi Dalam Islam

Pentingnya menjaga silaturahmi dalam islam – Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Maka menjaga silaturahmi antar sesama sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Menjaga silaturahmi juga tidak hanya kepada orang yang mempunyai hubungan darah saja namun dengan orang yang tidak sedarahpun kita wajib menjaganya.

Dalam Islam, menjaga silaturahmi merupakan suatu amal kebaikan dan memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah ta’ala. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam ayat Al-Qur’an berikut :

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa: 1)

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk menyambung dan menjaga tali silaturahmi setelah memerintahkan kita untuk bertakwa. Ketika seorang mukmin menjaga ibadahnya kepada Allah ta’ala, maka ia juga di anjurkan untuk menjaga silaturahmi antar sesama. Hal ini untuk menunjukkan bahwa menjaga silaturahmi merupakan hasil dari keberkahan setelah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala. Selain itu, menunjukkan juga jujurnya keimanan kita kepada Allah Ta’ala.

Orang yang senantiasa menyambung dan menjaga silaturahmi antar kerabat, sanak saudara, maupun lingkungan sekitarnya adalah orang yang paling sempurna imannya dan sempurna ketakwaannya. Sebagaimana hal ini disebutkan di dalam hadis yang sahih,

ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

***

Perkara dalam menyambung dan menjaga tali silaturahmi merupakan suatu perkara yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW saat berdakwah.

Dikisahkan bahwa ketika Abu Sufyan radhiyallahu ‘anhu sedang bersama Kaisar Heraklius, Kaisar Heraklius bertanya kepadanya, “Apa yang diperintahkan olehnya kepada kalian (maksudnya adalah Nabi Muhammad).”

Maka Abu Sufyan menjawab,

اعْبُدُوا اللَّهَ وحْدَهُ ولَا تُشْرِكُوا به شيئًا، واتْرُكُوا ما يقولُ آبَاؤُكُمْ، ويَأْمُرُنَا بالصَّلَاةِ والزَّكَاةِ والصِّدْقِ والعَفَافِ والصِّلَةِ

“(Dia menyuruh kami), ‘Sembahlah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun, dan tinggalkan apa yang dikatakan oleh nenek moyang kalian. (Dia juga memerintahkan kami untuk) menegakkan salat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan, dan menyambung silaturahmi.’” (HR. Bukhari no. 7)

Selain itu, orang yang senantiasa menjaga silaturahmi akan mendapatkan keberkahan pada sisa umurnya, dilapangkan rezekinya. serta menjadi salah satu sebab ia bisa masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung silaturahminya (dengan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5985 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 7571)

“Seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke surga.’ Orang-orang pun berkata, ‘Ada apa dengan orang ini? Ada apa dengan orang ini?’ Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أرَبٌ ما له، تَعْبُدُ اللَّهَ ولَا تُشْرِكُ به شيئًا، وتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وتُؤْتي الزَّكَاةَ، وتَصِلُ الرَّحِمَ.

‘Biarkanlah urusan orang ini.’ (Lalu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan sabdanya), ‘Kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya, menegakkan salat, dan membayar zakat, serta menjalin tali silaturahmi.’” (HR. Bukhari no. 1396)

Wallahu A’lam bisshawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *