Supaya mudah berlapang dada, sadari 5 hal ini ! – Setiap manusia pasti akan di uji oleh Allah SWT semata-mata ingin menaikan derajat hamba-Nya. Ketika ujian datang dalam hidup hendaknya kita berlapang dada.
Syekh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin Al-Badr Hafidzhohullah menyebutkan di dalam karyanya; “Maksud dari lapang dada adalah rasa puas, rasa tenang, hilangnya rasa tidak nyaman dan masalah dari hati, serta terus menerus merasa bahagia di kehidupan yang mulia dan baik.”
Dari kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sikap berlapang dada adalah sebab terbesar yang dapat menolong seorang hamba di dalam mencapai tujuan dan meraih semua keinginan. Memang sulit berlapang dada dalam keadaan sempit namun ada hal yang perlu di sadari supaya kita mudah berlapang dada antara lain :
1) Sadari semua yang terjadi dalam hidup kita atas seizin Allah SWT
Supaya mudah berlapang dada hal pertama yang harus kita sadari adalah semua yang terjadi dalam hidup kita atas seizin Allah SWT. Mudah sekali bagi Allah SWT untuk merubah kondisi suatu kaum, apa yang Allah SWT kehendaki akan terjadi, dan apa yang tidak Allah SWT kehendaki tidak akan terjadi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Qur’an berikut :
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya hidayah, maka Allah akan lapangkan dadanya untuk menerima Islam. Dan barangsiapa yang Allah kehendaki kesesatan baginya, Allah akan jadikan dadanya sempit dan sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit ” (QS. Al-An’am: 125)
2) Sadari semua yang terjadi dalam hidup kita pasti baik dari Allah SWT
Supaya mudah berlapang dada hal kedua yang harus kita sadari adalah semua yang terjadi dalam hidup kita pasti baik dari Allah SWT. Ketika kita mendapatkan ujian yang bertubi-tubi, hal pertama yang kita lakukan adalah menjaga prasangka kita.
Allah SWT tidak akan menguji seorang hamba kecuali itu baik baginya, karena Allah SWT Maha mengetahui dan sebagik-baik perencana. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Qur’an berikut :
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah-155)
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah-216)
3) Sadari semua yang terjadi dalam hidup kita sudah terukur oleh Allah SWT
Supaya mudah berlapang dada hal ketiga yang harus kita sadari adalah semua yang terjadi dalam hidup kita sudah terukur oleh Allah SWT. Ketika kita merasa ujian yang di hadapi begitu sulit, sadarilah bahwa semuanya sudah terukur dan sesuai dengan kesanggupan hambanya.
Setiap ujian pasti ada akhirnya, semata-mata karena Allah ingin yang terbaik bagi setiap hamba-Nya dalam ketaatan. Semua bentuk ujian yang datang pasti sudah di ukur dengan cermat oleh Allah SWT yang Maha Mengetahui.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah-286)
4) Sadari semua yang kejadian dalam hidup kita dapat menggugurkan dosa-dosa
Supaya mudah berlapang dada hal keempat yang harus kita sadari adalah semua yang terjadi dalam hidup kita dapat menggugurkan dosa-dosa kita. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Dan musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tangamu sendiri. Dan Allah memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu.” (QS. Asy-syura : 30).
Maka seorang mukmin akan di uji dengan kehilangan sesuatu sangat baik baginya sehingga dengan itu Allah SWT akan menghapus setiap kesalahan dan dosa-dosanya. Dan ia akan berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan bersih dan selamat.
“Seseorang di uji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah), dia di uji dengan sesuai itu (ringan). Dan bila imannya kukuh, dia di uji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.” (HR. Bukhari).
Hadis di atas di dapat dari pertanyaan Mush’ab bin Sa’id “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya? ” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”
5) Sadari semua kejadian dalam hidup kita dapat di tolong oleh Allah SWT
Supaya mudah berlapang dada hal kelima yang harus kita sadari adalah semua kejadian dalam hidup kita dapat dengan mudah di tolong oleh Allah SWT. Sebagaimana pada saat perang yang terjadi di jaman Rasulullah SAW yang di riwayatkan dalam surat Al-Qur’an berikut :
“Di waktu terjadi perang Hunain (Hawazin) ketika kamu sangat gembira karena besarnya jumlah kalian akan tetapi jumlah yang banyak itu tidaklah memberi faidah sedikitpun kepadamu, sehingga terasa sempitlah rasanya bagimu bumi yang luas ini kemudian kamu mundur ke belakang.” (QS. Al-Taubah (9): 25).
“Kemudian Allah menurunkan keamanan kepada Rasul-Nya dan orang-orang beriman dan diturunkan-Nya tentara yang tidak kelihatan olehmu”. (QS. Al-Taubah (9): 26).
Sesungguhnya pertolongan Allah SWT sangatlah dekat bagi orang-orang yang beriman. Dan hendaknya kita memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT yang Maha Kuasa.