Apa Yang Membedakan Pacaran dan Ta’aruf ?

Apa yang membedakan pacaran dan ta’aruf Setiap manusia diciptakan dengan berpasang-pasangan melalui sebuah pernikahan. Pernikahan adalah sebuah jalan dalam menyempurnakan separuh agama dan membangun bahtera rumah tangga bersama pasangan. Karena menikah adalah sekali seumur hidup, maka sebelum menikah baik pria maupun wanita perlu saling mengenal.

Sebagian dari kita mungkin tidak asing dengan istilah pacaran di zaman sekarang. Pacaran adalah salah satu aktivitas antara laki-laki dan perempuan yang diharamkan dalam islam. Namun, pacaran menjadi alasan untuk saling mengenal pasangan sebelum menikah, dengan dalih “Jika tidak pacaran, bagaimana mungkin nanti bisa menikah? Bukankah menikah itu butuh adanya saling mengenal satu sama lain dulu?.”

Kemampuan memahami karakter masing-masing, serta bekerjasama menghadapi tantangan adalah hal penting bagi calon pasangan suami dan istri. Karena kehidupan setelah pernikahan selain memberikan ketenangan dan kebahagiaan, namun juga tidak terlepas dari ujian dan cobaan. Namun bukan melalui pacaran untuk bisa mengenal, justru hal tersebut akan mengarah pada keburukan.

Islam adalah agama sempurna yang mengatur tentang kemaslahatan setiap umatnya yang sesuai dengan syariat. Hal ini diperlukan supaya umat islam tidak melanggar larangan Allah SWT dan tetap dalam ketaatan kepada Allah SWT salah satunya dengan jalan ta’aruf. Lalu bagaimana apa yang membedakan pacaran dan ta’aruf ? berikut penjelasannya :

1) Ada Tujuan Yang Dicapai

Pertama, yang membedakan pacaran dan ta’aruf adalah jika dalam proses ta’aruf tujuan yang hendak dicapai jelas, baik dari pihak pria maupun wanita yaitu menikah. Tujuan ta’aruf adalah salah satu ikhtiar dalam mencari pasangan terbaik untuk ibadah bersama (menikah) di jalan Allah dengan cara yang halal dan berkah.

Sementara pacaran tujuannya macam-macam seperti : ada yang pacaran karena saling suka dan ingin disayang, pacaran karena ingin main-main, bahkan ada yang pacaran karena hawa nafsu. Sebagimana Allah berfirman dalam surah berikut:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra : 32)

Dari ayat tersebut menjelaskan tentang larangan untuk pacaran, karena dapat mendatangkan keburukan, seperti : kasus pemerkosaan, putus sekolah karena hamil duluan, pembunuhan karena patah hati, dan perbuatan keji lainnya yang disebabkan karena pacaran.

2) Ada Jangka Waktu dan Mediator

Kedua, yang membedakan pacaran dan ta’aruf adalah ada jangka waktunya. Saat taaruf, ada kejelasan jangka waktu tentang tahapan yang akan dilalui oleh pria dan wanita sebelum menikah, umumnya waktunya singkat. Masing-masing mengetahui bahwa ta’aruf akan berlanjut ke proses lamaran jika ada kecocokan. Selain itu, ada mediator sebagai pemandu tahapan yang harus dilalui, sehingga tidak ada situasi saling menunggu di antara keduanya.

Sedangkan pacaran banyak diisi dengan kegiatan berdua dan tidak memiliki kejelasan waktu tentang tahapan hubungan yang dilalui, karena pacaran terhanyut dalam romantisme semata.

3) Menjamin Kebenaran Informasi

Ketiga, yang membedakan pacaran dan ta’aruf adalah menjamin kebenaran informasi masing-masing calon suami dan istri. Dalam proses ta’aruf mengharuskan masing-masing calon untuk saling bertukar informasi yang sejujur-jujurnya.

Mulai dari kelebihan maupun kekurangan, keluarganya, kriteria pasangan, target menikah bahkan riwayat penyakit dan masih banyak lagi. Orang yang berta’aruf akan sadar bahwa tujuan utama adalah pernikahan yang berkah dan di ridhoi Allah sehingga tidak ada kedustaan dalam memberikan informasi karena hal tersebut dapat menodai proses ta’aruf dan melanggar perintah Allah.

Lain halnya dengan pacaran, orang yang berpacaran akan senantiasa menunjukkan sisi terbaik mereka. Masing-masing dari mereka masih ingin bertahan di dalam hubungan yang terasa menyenangkan itu. Akibatnya, tidak semua bisa jujur menampilkan diri yang sesungguhnya. Bahkan dalam pacaran tidak menjamin seseorang mengenal pasangannya dengan baik.

4) Ada Keberkahan dalam Ta’aruf

Keempat, yang membedakan pacaran dan ta’aruf adalah ada keberkahan dalam ta’aruf. Mengenal calon pasangan lewat ta’aruf merupakan ikhtiar untuk meraih ridha Allah. Melalui ta’aruf masing-masing pihak akan terjaga kehormatannya dan menghidari dari perbuatan buruk yang mendekati zina dan maksiat selain itu bernilai pahala di sisi Allah.

Dengan begitu calon suami dan istri tetap melangkah di jalan yang Allah ridhai, sehingga kelak pernikahannya akan semakin diberkahi oleh Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *