Rahmat Allah SWT di muka bumi ini – Allah SWT mempunyai sifat rahmat atau kasih sayang yang luas bagi setiap makhluk-Nya. Rahmat juga disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai sebuah surga, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali-Imran ayat 107 :
“Dan adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya”
Tidaklah amalan seseorang itu dapat membuatnya masuk surga, kecuali dengan rahmat Allah SWT. Sehingga untuk memperoleh rahmat-Nya, hendaknya melakukan amalan yang Allah SWT ridhoi. Rasulullah SAW bersabda :
”Sesungguhnya Allah SWT mempunyai seratus rahmat, di antaranya dengan satu rahmat itu semua makhluk saling mengasihi dan dengan satu rahmat itu semua hewan liar sayang kepada anak-anaknya. Dan Allah menangguhkan yang sembilan puluh sembilannya untuk hari kiamat nanti” (HR Muslim).
Adapun satu rahmat yang Allah SWT turunkan ke muka bumi ini sudah mencukupi semua kebutuhan semenjak Nabi Adam diturunkan ke muka bumi hingga keturunannya saat ini. Satu rahmat yang Allah SWT turunkan ke muka bumi ini dibagi kepada 4 makhluk ini antara lain :
1) Jin
Sesungguhnya rahmat Allah SWT luas kepada semua makhluk-nya termasuk jin. Jin adalah salah satu makhluk yang taat terhadap perintah Allah SWT. Namun, ketika Allah SWT memerintahkan untuk sujud kepada Nabi Adam ada salah satu jin yang tidak mau sujud yaitu jin Azazil. Hal ini diriwayatkan dalam Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 50:
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk (golongan) jin, kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya.
Sehingga Allah SWT memberikan nama jin Azazil sebagai Iblis (terputus), karena tidak mau menaati perintah Allah SWT untuk sujud kepada nabi Adam dan terputus dari rahmat Allah SWT. Dan golongan dari pengikut Iblis adalah syaiton (jauh dari kebaikan) yang akan terus menjerumuskan manusia dalam kesesatan hingga akhir zaman.
2) Manusia
Manusia adalah salah satu makhluk yang mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Rahmat terdiri dari dua kata dalam surah Al-Fatihah yaitu Ar-Rahman yang berarti zat yang memiliki rahmat yang agung yang bisa saja terputus sedangkan ar-Rahiim bermakna zat yang memiliki rahmat yang kekal selamanya dan berkelanjutan.
Dan, Khattabi menambahkan, ar-Rahman, yakni zat yang memiliki rahmat yang luas yang terbentang bagi seluruh makhluk dalam hal rezeki dan kemaslahatan hidup mereka dan kata ini mencakup seluruh umat, baik mukmin maupun kafir. Sedangkan, ar-Rahiim hanya spesifik untuk umat mukmin semata. Sebagaimana dalam surah Al-Ahzab ayat 43 :
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
Begitu besar rahmat Allah SWT bagi manusia. Allah SWT memberikan karunia rezeki-Nya supaya manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Tidaklah kita bersyukur karena Allah SWT sudah mencukupi kita dengan rezeki-Nya dari lahir hingga saat ini, sesungguhnya Allah SWT Maha Pengasih bagi setiap umatnya.
3) Binatang
Islam adalah agama yang Rahmatan Lil’alamin, agama untuk alam semesta yang menjunjung tinggi kasih sayang kepada seluruh makhluk baik itu sesama manusia ataupun kepada hewan.
Ketika seorang hamba mengasihi kepada setiap makhluk Allah SWT, maka Allah SWT akan menurunkan rahmat-Nya untuk hamba tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Orang-orang yang memiliki sifat kasih sayang akan disayang oleh Allah yang Maha Penyayang, sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu. Kasih sayang itu bagian dari rahmat Allah, barangsiapa menyayangi, Allah akan menyayanginya. Siapa memutuskannya, Allah juga akan memutuskannya” (HR. Tirmidzi).
Bahkan diantara rahmat Allah SWT, mereka yang menebar kasih sayang kepada makhluk-Nya akan diberikan ampunan atas dosa-dosanya. Hal ini juga diriwayatkan dalam kisah seorang pelacur –nasaullah assalamah Wal ‘afiyah– sebab kasih sayang ia kepada seekor anjing Allah pun memberikan ampunan kepadanya, di dalam hadits di sebutkan :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;“Seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di pinggir sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan, (melihat ini) si wanita pelacur itu melepas sepatunya lalu mengikatnya dengan penutup kepalanya lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya itu dia mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla” (HR Imam Bukhari).
4) Binatang Buas
Allah SWT menurunkan rahmat kepada binatang buas. Sehingga karena rahmat-Nya binatang yang buas memiliki rasa kasih sayang terhadap anaknya. Sebagaimana dalam hadist riwayat muslim berikut : “seekor binatang mengangkat kakinya khawatir mengenai (menginjak) anaknya”.