Al-Qur’an Adalah Sumber Hukum Ketertarikan

Al-Qur’an adalah sumber hukum ketertarikan – Sebagian dari kita mungkin tidak lazim dengan namanya hukum ketertarikan. Hukum ini juga pernah di jelaskan dalam buku the secret dan law of attraction karya Rhonda Byrne dan Michael J.Losier.

Hukum ketertarikan menurut Michael J.Losier (2007) adalah segala sesuatu yang kita pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan konsentrasi pikiran baik hal positif maupun negatif akan datang ke dalam kehidupan kita. Penjelasan mengenai hukum ketertarikan ini telah dipaparkan dengan sempurna dan paripurna di dalam Al-Qur’an sebelum kedua buku tersebut. Lantas apa hukum ketertarikan menurut Al-Qur’an sebagai sumber dari segala sumber hukum?

Hukum Ketertarikan – Balasan Perbuatan

Tidak Ada Kebaikan yang Sia–sia | SESAWI.NET

Saya tertarik membaca buku Qur’anic law attraction karya Rusdin S Rauf yang memamparkan tentang hukum ketertarikan dalam Al-Qur’an. Kita tahu bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman kehidupan bagi umat islam. Namun ternyata Al-Qur’an tidak hanya berbicara mengenai surga dan neraka, landasan dan hukum fiqih, kisah para nabi dan rasul beserta kaumnya, dan sebagainya. Dalam Al-Qur’an memaparkan dengan gamblang mengenai hukum ketertarikan di seluruh alam semesta ini.

Sebagaimana dalam QS. Az-Zalzalah ayat 7-8 :

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

Ayat ini semakin memperkuat bahwa huku ketertarikan telah ada sejak Al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Betapa Allah SWT telah mengingatkan kita untuk selalu berpikir positif dan memancarkan kebaikan itu pada orang-orang di sekitar kita. Hasilnya, ketika energi yang kita bawa positif maka alam semesta dan orang-orang di sekitar kita akan memberikan kebaikan pada diri kita. Kebaikan dibalas dengan kebaikan.

Hukum Ketertarikan – Alam Semesta dan Isinya

SEJALAN DENGAN SAINS, BEGINI BENTUK BUMI DALAM ALQURAN - Jakarta Islamic  Centre

Dalam ayat lainnya, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang hukum ketertarikan di alam semesta ini beserta isinya. Hal ini dikukuhkan dalam surah Al-Qur’an berikut :

QS. Mulk ayat 15

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

QS. Al-Qashash ayat 77

“Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.

Pada surah Al-Mulk ayat 15, kalimat pertama: Allah SWT memberikan pernyataan yakni untuk mendahului pikiran positif, Allah SWT memberikan keyakinan pada kita bahwa hidup ini mudah, tidak susah. “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi” Dimana kita tidak perlu memikirkan kesusahan dalam hidup. Dalam pernyataan ini kita sudah menanamkan getaran positif dalam diri supaya terpancar ke alam sekitar.

Kemudian Allah SWT menjelaskan kembali di ayat selanjutnya: “maka jelajahilah” maksudnya kita diperintahkan untuk tetap berusaha dengan semangat mencarinya (bahwa hidup itu mudah). Dengan mengaktifkan mode semangat mencari rezeki. Sesungguhnya kita telah mengizinkan limpahan rezeki untuk masuk kedalam kehidupan kita.

Pada kalimat terakhir surah Al-Mulk ayat 15 ditutup dengan sikap pasrah atau penyerahan diri pada Allah SWT dengan tawakkal. Mungkin hari ini kita belum memperoleh rezeki sesuai harapan namun kita berserah akan ada waktunya Allah SWT mengantarkan kita ke rezeki yang di harapkan. Nah inilah yang di maksud dengan hukum ketertarikan menurut sumber hukum Al-Qur’an.

Pada surah Al-Qashash ayat 77, pada kalimat pertama dijelaskan pula untuk berbuat baik kepada orang di sekitar kita. “Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.” Sangat jelas sekali ada hubungan sebab-pakibat di dalamnya yakni kebaikan akan dibalas dengan kebaikan begitupun sebaliknya. Dari ayat tersebut menguatkan tentang hukum ketertarikan di alam semesta ini.

Oleh sebab itu, tidak heran manakala seluruh kehidupan kita telah tergambar di dalam Al-Qur’an. Tinggal bagaimana cara memaknai kehidupan kita dalam Al-Qur’an. Boleh jadi kehidupan kita pun demikian: tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah tertulis dalam Al-Qur’an.

 

Referensi : Buku Quranic Law of Attraction hal. 4-7 – Meraih Asa dengan Energi Kalam Ilahi, Karya: Rusdin S. Rauf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *