Pilihlah Cinta yang Membuatmu Bertumbuh

Pilihlah cinta yang membuatmu bertumbuh – Jatuh cinta adalah fitrah yang dirasakan oleh setiap manusia. Tapi bukan berarti jatuh cinta dijadikan sebagai dalih dalam berbuat maksiat. Jatuh cinta terbaik bukanlah sekedar menemukan seseorang yang mau menerima baik burukmu saja. Tapi tentang menemukan seseorang yang mau membersamai kita untuk bertumbuh bersama dan menjadi versi terbaik dari diri kalian masing-masing.

Terkadang kita terjebak dengan pikiran bahwa “Dia mau menerima kekuranganku saja sudah cukup”. Padahal pernikahan bukan hanya selesai dengan penerimaan saja, melainkan memulai untuk berjuang memperbaiki diri. Cerita yang dewasa bukan hanya sekedar bertahan ditengah badai perubahan atau sekedar dimaafkan saat salah. Namun yang terpenting adalah tentang saling memantaskan dan sadar akan kewajiban dalam rumah tangga.

Karena pernikahan yang baik adalah bukan tentang saling menuntut tapi saling berproses bersama. Bukan hanya menuntut hak saja tapi saling memberi kewajiban yang terbaik dalam rumah tangga. Bukan minta dimengerti saja tapi tentang saling memahami. Bukan sekedar halal, tapi bagaimana menciptakan sakinah (ketenangan yang lahir dari kesadaran untuk terus belajar dan bertumbuh.

Cinta sejati adalah komitmen untuk tidak berhenti dengan kata “cukup”. Tapi ia adalah ikhtiar dua hati yang rela membersihkan ego, mengasah kepekaan serta merajut mimpi bersama sehidup sesurga. Seperti dua pohon yang akarnya saling menguatkan, daunnya memberi naungan, dan batangnya menjulang tinggi. Tapi masing-masing tumbuh tetap menjadi satu tanah dan satu tujuan.

Pernikahan bukanlah akhir dari pencarian tapi awal dari perjalanan panjang yang saling menginspirasi, saling mengoreksi dan memperbaiki serta saling mengisi. Karena sakinah tidak lahir dari dari cinta buta tapi dari mata yang terbuka, hati yang mau direnungkan, dan tangan yang tidak lepas dari berproses.

Sekarang coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah cinta yang kita cari benar-benar memberi kita ruang untuk tumbuh bersama? Ataukah kita hanya mencari kenyamanan sesaat? Sekarang tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu sudah berdamai dengan dirimu sendiri? apakah kamu sudah siap memberi lebih banyak daripada sekedar cinta semata? Mari renungkan bersama… Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *