Ketika mata di uji dengan senyuman – Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketika seseorang jatuh cinta pikiran dan hatinya akan terbayang terus pada lawan jenis yang disukainya. Ketika beraktivitas, pikirannya selalu terpaut pada senyumannya dan perlahan perasaan itu muncul dengan sendirinya. Inilah godaan awal timbulnya perbuatan zina dan maksiat yang datang dari mata turun ke hati.
Ujian mata terhadap senyuman dari lawan jenis yang di sukainya membuat ibadah menjadi kurang khusyu, kurang fokus menjalankan aktivitas, serta pikirannya hanya disibukan dengan perasaan yang menggebu-gebu. Inilah kenapa kita harus menjaga pandangan dan hati kita dari sesuatu yang belum halal agar Allah ta’ala ridho dengan kita. Berikut tips untuk menjaga mata yang diuji dengan senyuman :
1) Gunakan syariat Allah ta’ala sebagai payung hukum kita
Ketika mata diuji dengan senyuman maka gunakanlah sesuai dengan syariat Allah ta’ala sebagai landasan dalam berkehidupan. Ingatlah bahwa segala sesuatu kembali kepada Allah ta’ala, sebagaimana dalam QS. Al-Anfal ayat 24 berikut :
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
Memberikan senyuman kepada orang lain bisa bernilai pahala sedekah, namun bukan berarti kita bebas memberikan senyuman kepada siapapun. Maka pentingnya meluruskan niat, karena bisa saja senyuman yang di berikan menjadi fitnah bagi orang lain apabila tidak digunakan sesuai dengan syariat Allah ta’ala. Jangan sampai senyuman yang diberikan di luar batas kecintaan kita kepada Allah ta’ala dan Rasulnya. Allah berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 24:
“Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.“
Senyuman adalah ujian yang dapat menimbulkan perbuatan zina apabila tidak sesuai dengan syariat Allah ta’ala. Shahih Muslim 4801: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [‘Abd bin Humaid] dan lafazh ini milik Ishaq dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdur Razzaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma’mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: ‘Saya tidak berpendapat tentang sesuatu yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa dosa kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam:
“Sesungguhnya Allah Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya.” ‘Abad berkata: dalam riwayatkannya dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dengan lafazh: ‘Aku mendengar Ibnu ‘Abbas.’ “
Bahkan ditegaskan dalam QS. Al-Isra ayat 32, tentang bahayanya perbuatan zina dan maksiat :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
2) Hubungi Allah
Ingat bahwasannya manusia itu lemah dari perkara apapun melainkan atas seizin Allah ta’ala. Maka dari itu ketika mata diuji dengan senyuman, berdoalah dan seraya meminta pertolongan kepada-Nya dari perbuatan yang mendekati zina dan maksiat. Karena sesungguhnya Allah ta’ala zat yang paling mengetahui dari apa-apa yang gaib dan tidak kita ketahui. Sebagaimana dalam QS. Al-An’am ayat 59, Allah berfirman bahwa:
“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
Hal ini juga ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 216 sebagai berikut :
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Itulah tips menjaga mata yang diuji dengan senyuman. Semoga Allah senantiasa mengarahkan kita dalam kebaikan dan terhindar dari keburukan. Aamin Ya Rabb.