Kenapa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah istimewa? – Seperti yang kita ketahui bahwa bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan suci atau bulan haram yang dimuliakan bagi umat islam. Maka sangat disayangkan jika kita melewatkan bulan Dzulhijjah yang memiliki banyak keutamaan didalamnya. Salah satu keistimewaan bulan Dzulhijjah ada pada 10 hari pertama. Adapun keistimewaannya sebagai berikut :
1) Karena Allah SWT jadikan sebagai sumpah
10 hari pertama bulan Dzulhijjah istimewa karena Allah jadikan sebagai sumpah. Hal ini di jelaskan dalam surah Al-Fajr ayat 1-5 dan dalam tafsir Al-Muyassar yaitu :
“Allah bersumpah dengan waktu fajar, Juga dengan 10 malam pertama bulan dzulhijjah dan apa yang dengannya ia dimuliakan, Juga dengan segala apa yang genap dan ganjil, Dan dengan malam bila ia hadir dengan kegelapannya, Tidakkah sumpah sumpah diatas mengandung nasihat yang cukup bagi pemilik akal?
Dari tafsir tersebut disebutkan bahwa 10 malam pertama bulan Dzulhijjah sangat dimuliakan dan Allah SWT bersumpah dalam waktu fajar, demi malam yang sepuluh dan demi genap dan ganjil.
2) Karena hari-hari yang dicintai Allah SWT
Yang membuat istimewa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah karena hari-harinya di cintai oleh Allah SWT. Setiap harinya di 10 pertama Dzulhijjah Allah SWT akan membalas pahala besar bagi orang-orang yang menjalankan amal kebaikan pada hari-hari tersebut. Salah satunya pada hari 9 bulan Dzulhijah atau hari Arafah, dimana umat islam dianjurkan untuk berpuasa pada hari tesebut. Sebagaimana dalam hadist berikut tentang keutamaannya :
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim)
3) Karena pahala pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dapat menandingi pahala orang yang berjihad
Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: Tidak ada hari di mana amal salih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.