Kemuliaan seorang wanita dalam islam- Dalam islam, seorang wanita ditempatkan sebagai makhluk paling mulia yang harus dijaga. Allah SWT menciptakan seorang wanita dengan paras yang indah dan sempurna mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala seperti layaknya sebuah perhiasan.
Karena kedudukan wanita dalam islam sangat istimewa, maka haruslah di jaga kesuciannya. Berikut adalah kedudukan seorang wanita yang mulia dalam islam :
Wanita saat menjadi anak, menjadi jalan bagi orang tua untuk masuk ke surga
Jabir Ibnu Abdillah Radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengasuh tiga anak perempuan, mencukupi kehidupan mereka, dan mengasihi mereka maka telah dipastikan baginya masuk surga. “Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana dengan dua anak perempuan, wahai Rasulullah?” Beliau besabda, “Dua anak perempuan juga seperti itu.” (HR. Bukhari)
Wanita saat menjadi istri shalihah, membantu separuh agama suamimu
Dari Anas Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allah dengan wanita (istri) yang sholihah, maka sungguh Allah telah membantunya untuk melaksanakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam menjaga separuhnya lagi.” (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath no. 976. Dan Al-Hakim dalam al-Mustadrak (II/161) dan dishohihkan olehnya juga disetujui oleh Adz-Dzahabi. Lihat Shohih At-Targhib wat Tarhiib (II/404 no. 1916).
Wanita saat menjadi istri shalihah, berkesempatan untuk masuk ke surga dari pintu mana saja
Sebuah hadist menyebutkan: “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau.” (HR. Ahmad)
Wanita saat menjadi seorang ibu, mendapat kedudukan istimewa atas kebaktian anaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Wanita saat menjadi ibu, seolah bagi anakmu surga ada di bawah telapak kaki ibu
Dari Muawiyah bin Jahimah As-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi, lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu”. Beliau berkata, “apakah engkau masih mempunyai ibu?” ia menjawab “Ya, masih”. Lalu Rasulullsah SAW bersabda “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu dibawah kedua kakinya”. (HR. An-Nasa’i)