Kedudukan dan hakikat tauhid dalam islam – Seperti yang kita ketahui pada blog sebelumnya, bahwa ilmu tauhid merupakan kewajiban pertama atau ilmu dasar bagi umat islam dalam mempelajari bentuk Keesaan Allah SWT terhadap semua ciptaannya. Tauhid memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama islam. Dalam hal ini bentuk mengesakan Allah SWT dalam Uluhiyah-Nya yakni segala bentuk ibadah yang tujuannya hanya kepada Allah SWT semata. Berikut adalah hakikat tujuan tauhid berdasarka Uluhiyah-Nya :
1) Tauhid Adalah Tujuan Penciptaan Manusia
Allah berfirman, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)
Adapun kata “menyembah” pada ayat tersebut adalah mentauhidkan Allah SWT dalam segala macam bentuk ibadah sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat dan ahli tafsir.
Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah SWT saja. Tidaklah mereka diciptakan untuk menghabiskan waktu kalian untuk bermain-main dan bersenang-senang belaka.
Sebagaimana firman Allah “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17)
Hal ini juga ditegaskan dalam firman Allah SWT berikut :
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115)
2) Tauhid Adalah Tujuan Diutusnya Para Rasul
Allah berfirman, “Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut itu’.” (An-Nahl: 36)
Makna dari ayat ini adalah bahwa para Rasul mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi terakhir Nabi kita Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya beribadah hanya kepada Allah SWT semata dan tidak memepersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
3) Tauhid Merupakan Perintah Allah yang Paling Utama dan Pertama
Allah berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa: 36)
Allah SWT menyebutkan dalam ayat ini mengenai hal-hal yang diperintahkan. Dan hal pertama yang Allah SWT perintahkan adalah untuk menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
Sesungguhnya perintah beribadah adalah sebagai prioritas utama dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Maka sangat di sayangkan jika seseorang bersikap sangat baik terhadap sesama manusia, namun melalaikan perintah kepada Tuhannya terutama hak beribadah hanya kepada Allah SWT semata.