Cara Membangun Rumah Tangga

Cara Membangun Rumah Tangga – Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah “Marriage is Scary”, sebetulnya wajar ga sih dalam pernikahan ada saja pertengkaran kecil antar istri dan suami. Mungkin maksud dari istilah ini sama seperti membangun rumah tangga yakni segala hal dalam pernikahan itu penuh konsekuensi. Dalam kehidupan rumah tangga bisa jadi surga maupun neraka tergantung bagaimana membangunnya. Makanya perjanjian dalam pernikahan itu disebut sebagai “Mitsaqon ghalidzha” perjanjian yang agung dan mulia. Lantas bagaimana cara membangun rumah tangga impian yang Allah ta’ala ridhoi :

1) Harus punya visi

Kalo visinya hanya karena “ibadah” aja, itu gak cukup coba kita lihat surah At-Tahrim ayat 6 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Jadi menikah bukan hanya untuk ibadah saja ya, namun menjaga keluarga dari hal-hal yang dapat menjerumuskan ke dalam api neraka. Contohnya seorang istri masak untuk suami bernilai ibadah namun jika disajikan dengan wajah masam ibadahnya jadi gak totalitas. Seperti itulah membangun rumah tangga bersama mencapai visi ibadah dan juga terhindar dari siksaan api neraka.

2) Istri yang taat kepada suami

Seorang suami bisa menjadi surga atau neraka bagi seorang istri. Karena suami adalah kepala atau nahkoda dalam rumah tangga yang mengarahkan keluarganya untuk sampai ke tujuan. Ridho Allah juga terletak pada ridho suami. Istri yang tidak taat bisa dikatakan sebagai wanita yang durhaka maupun kufur nikmat. Sementara balasan bagi istri yang taat kepada suaminya juga tidak main-main, yakni bisa masuk surga dari pintu mana saja.

Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

3) Memberikan nafkah dengan cara yang baik

Salah satu kewajiban seorang suami adalah menafkahi istri dan anaknya. Nafkah yang diberikan harus baik dan halal bisa berupa makanan dan pakaian. Nafkah juga disesuaikan dengan kemampuan suaminya, pun disesuaikan dengan keadaan, tempat, dan zaman.
۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah : 233)

4) Istri tidak mudah meminta cerai

Dalam islam, perceraian memang dibenci oleh Allah, tetapi tidak di larang. Namun ada baiknya menjaganya dan membangun rumah tangga dengan baik supaya tidak terjerumus pada hal-hal yang Allah benci. Perceraian hanya diizinkan sebagai pilihan terakhir jika tidak ada jalan keluar lain. Jangan mudah untuk meminta cerai tanpa alasan yang tidak dibenarkan dalam syariat islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *