Ada empat fitrah pada diri manusia – Allah SWT menciptakan semua makhluk-Nya berdasarkan fitrahnya. Seperti bayi yang baru di lahirkan dalam keadaan fitrah. Fitrah di maknai sebagai ketetapan Allah SWT terhadap ciptaanya. Hal ini juga di jelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 30 :
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ ٣٠
Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dari ayat tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa manusia pada hakikatnya suci saat di lahirkan dan di ciptakan ke dunia ini yaitu untuk menjalankan ibadah kepada Allah SWT sebagai kaum muslimin. Hal ini juga di tegaskan dalam surat Az-zariyat ayat 56.
Selain itu, fitrah ini mutlak dari Allah SWT untuk ciptaan-Nya dan tidak ada penambahan maupun pengurangan selain apa yang Allah SWT sudah tetapkan bagi setiap hamba-Nya. Fitrah yang Allah SWT berikan kepada manusia dapat berupa potensi dan kreatifitas baik fisik maupun psikis serta dapat berkembang. Berikut ada empat fitrah yang mutlak pada diri manusia antara lain :
Ruh
Fitrah manusia yang pertama adalah ruh. Setiap manusia di tiupkan oleh Allah SWT ke dalam jasad dalam keadaan suci sesuai dengan fitrahnya. Sebagaimana dalam kitab Shahihain disebutkan melalui Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci).
Riwayat lain menyebutkan: dalam keadaan memeluk agama ini (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi atau seorang Nasrani atau searang Majusi, seperti halnya dilahirkan hewan ternak yang utuh, apakah kalian merasakan (melihat) adanya cacat padanya?
Di dalam kitab Shahih Muslim disebutkan melalui Iyad ibnu Himar bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (cenderung kepada agama yang hak), kemudian datanglah setan, lalu setan menyesatkan mereka dari agamanya dan mengharamkan kepada mereka apa-apa yang telah Aku halalkan kepada mereka. Hal ini juga di sebutkan dalam ayat Al-Qur’an berikut :
atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan (Tuhan) sejak dahulu, sedangkan kami adalah keturunan yang (datang) setelah mereka. Maka, apakah Engkau akan menyiksa kami karena perbuatan para pelaku kebatilan?” (QS. Al-A’raf: 173)
Akal
Fitrah manusia yang kedua adalah akal. Allah SWT menciptakan manusia dengan akal yang baik untuk berpikir dan dapat membedakan mana yang hak dan batil. Sebagaimana dalam ayat berikut :
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)
Dari ayat tersebut, Allah SWT mengajak hamba-hamba-Nya mengadakan perjalanan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan orang-orang saat ini dan terdahulu yang telah binasa. Kemudian bertafakur terdap ciptaan-nya, agar dapat mengambil pelajaran daripadanya sehingga kita bisa menjadi manusia yang bersyukur.
Hati
Fitrah manusia yang ketiga adalah hati. Hati merupakan qolbun salim yaitu pusatnya kehidupan. Sesungguhnya manusia saat lahir ke dunia dalam keadaan hati yang suci dan bersih. Namun hati tersebut menjadi kotor karena adanya ruang kemaksiatan di dalamnya. Berbeda halnya jika dalam hati kita menyiapkan ruang untuk senantiasa mengingat Allah SWT, sehingga hati dan jiwa akan menjadi lapang dan tenang.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Rad: 28)
Badan
Fitrah manusia yang keempat adalah badan. Badan adalah jasad manusia yang digunakan untuk bergerak,beribadah, dan melakukan aktivitas. Allah SWT telah menetapkan fitrah manusia dengan badan yang sehat dan sempurna untuk digunaka dalam kebaikan. Sehingga sangat di sayangkan, jika jasad ini hanya di gunakan untuk jlan kemaksiatan. Karena jasad akan menjadi saksi di akhirat kelak dan sifatnya sementara akan hancur ketika kembali kepada Allah SWT.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. Yasin: 65)