Surat Al-Mulk ayat 17 – Surat Al-Mulk adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang terdiri dari 30 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat Al-Mulk di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW saat beliau di Kota Mekah. Isi kandungan surat Al-Mulk membahas tentang kebesaran Allah, kekuasaan-Nya atas segala sesuatu, serta peringatan tentang kehidupan setelah kematian.
Dalam surat Al-Mulk ada satu ayat yang membahas tentang suatu sebab dan akibat dari kuasa Allah SWT yaitu surat Al-Mulk ayat ke-17. Allah SWT berfirman dalam ayat kandungan Al-Qur’an berikut :
أَمْ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ
“Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?”
Dalam kandungan ayat ini membahas tentang keagungan Allah SWT, rahmat-Nya dan ancaman-Nya.
Pertama, Allah SWT menunjukan keagungan-Nya berupa oksigen untuk bernafas, ada langit dan bumi untuk tempat tinggal makhluk-Nya, hujan yang turun untuk kehidupan makhluknya, serta hamparan laut dan gunung agar setiap makhluk-Nya dapat mengambil manfaat yang terkandung di dalamnya.
Kedua, dalam surat Al-Mulk ayat 17 membahas tentang rahmat Allah SWT. Diantaranya adalah kelembutan dan rahmat Allah SWT kepada makhluk-Nya, padahal Dia mampu mengazab mereka karena kekafiran sebagian dari mereka kepadaNya karena mereka menyembah kepada selainNya bersama Dia. Tetapi sekalipun demikian, Dia penyantun terhadap mereka dan memberi masa tangguh kepada mereka serta tidak menyegerakan azabNya terhadap mereka, sebagaimana Allah berfirman: (Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satupun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hambaNya. (Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur’an Univ Islam Madinah)
Ketiga, dalam surat Al-Mulk ayat 17 membahas tentang ancaman yang diberikan kepada hamba yang mendustakannya. Ancaman itu berupa peringatan kepada manusia untuk senantiasa di jalan kebaikan da tidak terlena dengan jurang kemaksiatan hingga dusta terhadap Tuhannya.
“Atau apakah kamu merasa aman terahadap (Allah) Yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu,” yakni azab dari langit yang menimpa kalian sebagai pembalasan Allah terhadap kalian? “Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-peringatanKu,” maksudnya, bagaimana ancamanKu yang disampaikan oleh para rasul dan kitab-kitab sampai pada kalian. Janganlah kalian mengira amannya kalian dari siksaan dunia dan siksaan dari langit itu berguna bagi kalian. Cepat atau lambat kalian akan merasakan akibat buruk dari perbuatan kalian. Orang-orang sebelum kalian juga berdusta seperti halnya kalian, Allah membinasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimanakah pengingkaran (pembalasan) Allah terhadap mereka. Allah menyegerakan siksaan duniawi sebelum siksaan akhirat. Maka waspadalah agar kalian tidak tertimpa azab yang pernah menimpa orang-orang sebelum kalian. (Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H)
Dari sini bisa kita ambil hikmah tentang keagungan Allah SWT. Tuhan pemilik arsy dan kerajaan-Nya yang tidak terbatas. Dengan segala kuasanya Allah SWT jadikan langit dan bumi sebagai satu kesatuan, sebagaimana rahmat-Nya yang luas diberikan kepada setiap hamba-Nya. Namun tidak sedikit hamba-Nya yang bersyukur dengan nikmat-Nya. Bahkan sampai ada hamba yang berdusta kepada-Nya, sifat Ar-Rahman yakni pengampunan masih dibukakan kepada-Nya.
Sampai tiba saat seorang manusia menjelang kematiannya atau ada masa berakhirnya suatu kehidupan maka tertutuplah pintu ampunan-Nya. Padahal dalam Surat Al-Mulk ayat 17 Allah sudah memberikan peringan dan ancaman bagi siapa saja yang berbuat dusta. Allah SWT menyegerakan untuk mereka hukuman dunia sebelum hukuman akhirat. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai hukuman Allah SWT datang berupa azab yang menyiksa. Itulah kenapa kita harus terus menerus mengingat kematian dan senantiasa memperbanyak amal sholeh karena tidak ada yang kekal di dunia ini.
Referensi : https://tafsirweb.com/11045-surat-al-mulk-ayat-17.html