Pentingnya Sakinah dalam Pernikahan – Karena pernikahan adalah perjalanan dan ibadah panjang antara dua insan yang saling mengikat janji suci. Maka sakinah dalam pernikahan sangat penting sekali dibangun dalam pernikahan agar sampai ke tujuan bersama. Tujuan yang hendak di capai bukanlah hanya tujuan relatif saja namun sama dari waktu ke waktu.
Tujuan sakinah dibangun dengan rasa tentaram dan nyaman dalam mahligai pernikahan. Namun sangat wajar jika rasa tenteram dalam sebuah “keadaan” bisa berubah-ubah atau digantikan dengan “keadaan lainnya” seperti sedih, kecewa, gundah, dan sebagainya.
Contoh dalam konteks pernikahan adalah untuk menggapai “ridho Allah ta’ala” yang harus tetap menjadi kompas apapun kondisinya. Sementara kondisi yang “adem ayem dengan pasangan” adalah keadaan yang sangat mungkin berubah karena kejadian sehari-hari yang tidak mungkin selalu membahagiakan. Misalnya kita tidak akan mungkin memaksa pasangan ntuk tetap tertawa padahal ia sedang marah, sedih, dan kecewa.
Nah, ketika kita menganggap bahwa sakinah adalah tujuan, maka ketika sedang dihadapkan dengan masalah yang membuat kita sedih dan kecewa; Kita akan mengeluh, tidak puas dan merasa gagal dalam menjalani rumah tangga bahkan bisa jadi untuk menyalahkan pasangan. Padahal bukankah hadirnya masalah dalam kehidupan manusia adalah keniscayaan? Bukankah dengan kehadiran masalah, justru membuat kita banyak belajar dan berproses?
Pentingnya dalam memahami sakinah adalah sebuah keadaan yang akan membuat kita cenderung tidak gampang “panik”. Sebab sikap “panik” justru akan membuat kita tidak bisa berpikir tenang dan jernih untuk mendapatkan sebuah solusi hingga semua masalahpun bisa secara cepat dan tepat diselesaikan.
Jangan sampai waktunya bertengkar kita ngajak santai. Begitupun sebaliknya, jangan sampai kita ngajak ribut, baper, dan melulu menyerang di dalam sebuah kondisi yang sedang menuntut tenang dan berdamai. Sakinah tidak akan jatuh begitu saja dari langit, karena butuh usaha untuk membangun komitmen dan juga ilmu dalam pernikahan. Jadi jangan hanya siap di hari pernikahan saja, namun siapkan diri juga untuk perjalanan panjangnya.