Agar hidup lebih tenang – Pernah engga kamu menyesali apa yang pernah terlewatkan dalam hidupmu? Semisal saja, ketika menyesali keputusan yang sudah kamu ambil, dengan dalih “kenapa dulu gini, kenapa dulu gitu, kenapa dan kenapa”. Mungkin sebagian orang pernah mengalaminya, bahkan rasa penyesalan itu masih sering terbayang-bayang sampai saat ini.
Jika hal ini terus menerus kamu tanyakan pada dirimu, mungkin hidupmu tidak akan tenang karena sering menyalahkan keadaan. Hal yang perlu kamu lakukan agar terbebas dari rasa bersalah terhadap dirimu sendiri adalah dengan memanfaatkan momentum selepas shalat dengan menengok kedalam dirimu sendiri.
“Ada yang dirimu mau, tapi jangan lupa bahwa ada juga yang Allah mau. Bahkan mau’nya Allah lebih indah dibandingkan kemauan makhluk-Nya. Kamu punya kuasa atas kemauanmu tapi Allah lebih berkuasa atas kemauan hamba-Nya. Dan tau kan “mau” nya siapa yang akan mewujudkan? Baca tanda-tanda dari Allah, temukan kehendak-Nya, lalu sambut dan jalankan.”
Ketika memulai mungkin prosesnya tidak mudah namun ketika pikiranmu yakin untuk bisa menjalankan maka Allah akan mampukan jalannya. Memang paling enak itu ya mengambil peran dan melaksanakan tugas hidup sesuai kehendak Allah. Karena ketika ada benturan antara inginmu dengan ingin-Nya hanya akan berbuah pada ketidaktenangan dalam menjalani hidup.
Itulah kenapa tekanan dan kekhawatiran terasa berat untuk dijalani karena ya dijadikan “beban hidup”. Padahal bisa jadi semua keruwetan dalam hidupmu itu adalah buah dari pikiranmu sendiri. Kamu yang buat hidupmu menjadi beban karena kamu mengambil peran diluar apa yang Allah amanahkan sebagai prioritas saat ini.
Cobalah sejenak berhenti dari semua kesibukan untuk tidak melakukan di luar ranahmu sebagai manusia. Dan sadar terhadap apa saja yang benar-benar penting dalam hidupmu. Mulai tidak memikirkan penilaian orang lain terhadap hidupmu saat ini, kurangi overthingking terhadap apa yang akan terjadi didepanmu, serta lepaskan hal-hal yang ada diluar kendali kamu.
Bagi saya iman,ilmu, dan keluarga adalah tiga hal penting dalam hidup saya. Karena yang saya yakini adalah Allah memberikan saya amanah untuk bisa menjadi khalifah bumi yang bermanfaat dalam kebaikan dengan iman dan ilmu. Ketiga adalah Allah lahirkan saya kedunia ini dengan perantara kedua orang tua yang hebat, supaya saya bisa berbakti dan berbuat baik kepada mereka untuk kelak menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama dan sekitarnya.
Dan peran inilah yang saya yakini sebagai bagain dari peran dan tugas hidup yang insyallah sejalan dengan kehendak Allah untuk saya jalankan. Dengan fokus pada jalur tempuh sendiri, tidak tengok kanan kiri yang bukan jalur tempuh diri karena memang tak perlu.
Bukan hanya itu saja, supaya hidup menjadi lebih tenang untuk dijalani. Dengan menata ulang skala prioritas dan bertekad hanya melakukan hal-hal yang benar, baik, dan bermanfaat terutama pada bagian-bagianĀ yang menjadi prioritas.
Karena kedamaian hidup tercipta ketika sudah melepaskan apa-apa yang bukan menjadi ranah saya sebagai seorang hamba. Alangkah tenangnya hidup ketika kaki ini terus melangkah meskipun fasenya melambat namun nikmat dalam berproses.
Pesan saya untuk teman-teman, jedalah sejenak tentang pikiran-pikiran penyesalan, kekhawatiran, penilaian luar, dsb, agar hidupmu menjadi lebih tenang. Supaya jangan sampai dirimu di titik jurang penyesalan hanya karena saat ini, tidak pernah serius memikirkan apa saja yang sebetulnya benar-benar penting dalam hidupmu. Selamat berproses