Penyebab luka pengasuhan pada anak – Pengasuhan adalah salah satu tugas yang dilakukan oleh kedua orang tua kepada anaknya hingga ia beranjak dewasa dan matang. Terkadang tanpa disadari perlakukan orang tua kedada anaknya dapat meninggalkan luka yang membekas. Luka ini mungkin tidak terlihat namun tanpa disadari bisa terbentuk dan meninggalkan bekas. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan mental anak di masa depan.
Dampak dari pengasuhan yang gagal akibat pola asuh yang kurang baik dari orang tua kepada anaknya dapat menyebabkan luka hingga ia dewasa. Luka pengasuhan ini terjadi ketika kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi. Adapun beberapa penyebab yang menyebabkan luka pengasuhan antara lain:
1) Kritik Berlebihan
Kritik yang terus menerus membuat anak merasa tidak berharga sehingga ia tidak pernah cukup baik. Hal inilah yang dapat menurunkan harga diri anak sehingga anak menjadi kurang percaya diri. Dampak kritik berlebihan yang tidak diimbangi dengan apresiasi dapat merusak keyakinan terhadap dirinya. Sampai pada saat ia dewasa akan menajdi pribadi yang ragu dengan dirinya sendiri, merasa tidak layak dihargai, serta sulit untuk menerima pujian tulus.
2) Kurang Memberi Perhatian
Orang tua terlalu sibuk hingga lupa memberikan perhatiab yabf cukup kepada anak. Sehingga anak merasa diabaikan dan tidak dianggap penting. Sehingga dampak saat dewasanya adalah anak bisa tumbuh dengan masalah kepercayaan diri, merasa kesepian, dan sulit menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.
3) Terlalu Protektif
Cenderung overprotektif dalam memberikan perhatian kepada anak juga tidak baik. Hal ini dapat memebuat anak tidak belajar mandiri dalam mengambil tanggung jawab. Mereka tumbuh dalam ketakutan akan kegagalan. Dampak ketika dewasa adalah anak menjadi takut mengambil resiko, tidak percaya pada kemampuannya sendiri, dan cenderung tergantung pada orang lain dalam membuat keputusan penting.
4) Kekerasan Verbal dan Fisik
Ketika anak masih kecil semua kejadian baik maupun buruk akan tersimpan dimemorinya. Bahkan ketika orang tua berteriak, menghina, bahkan memukul dapat membuat anak merasa tidak aman di rumahnya sendiri. Hal ini dapat meninggalkan luka emosional yang dalam. Dampak anak ketika tumbuh dewasa adalah ia dapat mengalami trauma, depresi, bahkan memiliki masalah dalam mengontrol emosinya sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dirinya maupun orang-orang disekelilingnya. Mereka mungkin kesulitan dalam mempercayai orang lain dan membentuk hubungan yang kurang sehat.
5) Tidak Konsisten dalam Aturan
Orang tua yang berubah-ubah dalam memberi aturan dapat membuat anak menjadi bingung. Anak menjadi tidak tahu batasan yang jelas antara benar dan salah. Dampaknya anak bisa tumbuh dengan kebingungan moral, tidak memiliki pegangan yang kuat dalam hidupnya serta cenderung menjadi pemberontak.
Luka pengasuhan yang dibiarkan dan tidak diselesaikan bisa memberikan dampak jangka panjang. Anak-anak tumbuh dengan luka pengasuhan cenderung mengalami kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan ketika mereka beranjak dewasa. Mereka kesulitan untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, baik dengan pasangan, teman, maupun rekan kerja. Mereka juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang penuh keraguan diri, cemas, atau justru cenderung agresif.