Ketika Allah menginginkan kebaikan untukmu – Sebagai manusia biasa tentu kita pernah merasakan jenuh dalam menjalani aktivitas. Seolah aktivitas yang kita jalani sama setiap harinya. Bahkan terkadang ada saja masalah yang membuat kita merasa lelah dan berprasangka buruk terhadap takdir Allah ta’ala. Lantas kita mulai bertanya-tanya untuk apa kita hidup di dunia ini, jika hanya melakukan hal yang sama saja?
Pada hakikatnya kehidupan adalah sebuah perjalanan yang skenarionya sudah di atur oleh Allah ta’ala. Dan memang manusia hidup di dunia ini untuk menjalankan saja. Bukan berarti tidak ada tujuan, namun hidup di dunia hanya tempat singgah saja dan tujuan yang sebenarnya adalah bahagia di akhirat. Itulah mengapa dalam hidup, kita akan dihadapkan dengan ujian yang begitu berat. Karena ujian adalah bentuk kasih sayang Allah ta’ala yang menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya.
Sebagaimana al-Imam Ibnul Qayyima berkata,” Siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah ta’ala, maka Allah akan membukakan baginya pintu kehinaan dan ketundukan kepada-Nya, senantiasa berlindung dan merasa butuh kepada-Nya. Melihat aib-aib dirinya beserta kezhalimannya dan permusnahannya, serta melihat berbagai keutamaan Rabb-Nya, Ihsan-Nya, rahmat-Nya, kedermawanan-Nya, kebaikan-Nya, kekayaan-Nya, dan pujian-Nya.” (Al-Waabil ash Shayyib)
Tugas kita adalah seorang hamba yang menjalani segala ketetapan-Nya. Dan boleh jadi apa yang kita pikir buruk ada kebaikan di dalamnya. Karena Allah adalah zat yang Maha Mengetahui dan hanya kepada-Nya lah kita berserah. Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 216 sebagai berikut :
“Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”
Ujian yang datang sebagai bentuk pelajaran Allah kepada kita. Karena Allah menginginkan kebaikan untuk kita, Dia mendidik kita dengan ujian, hal ini bukan tidak mungkin melainkan untuk meruntuhkan kesombongan yang tertanam dalam diri kita. Serta membersihkan hati kita dengan rasa cukup dari-Nya, hingga kita sadar bahwa masalah yang datang hanya kepada-Nya kita bergantung
Selain itu, ketika Allah menginginkan kebaikan untuk kita adalah dengan memberikan kedermawanan berupa taufiq dan hidayah saat benar-benar bertaubat. Kita yang berdosa, arogan, serta kufur nikmat ini tapi Allah masih beri karunia kepada kita. Lalu timbul semangat untuk bangkit, energi untuk bertaubat, serta dorongan untuk memperbaiki diri, hingga siap untuk menerima segala bentuk kebaikan lainnya dari Allah.
Hikmahnya, jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba. Allah akan bukakan pintu kebaikan untuknya dengan menghancurkan ego dan arogansinya sebagai seorang hamba. Hingga ia tersadar bahwa dunia hanyalah sementara dan mempersiapkan kehidupan baik yang kekal di akhirat.
Referensi : Kajian wanita – Allah ingin kebaikan untukmu by Ustadz Nurul Dzikri