5 Fakta di surah Al-Fiil – Surah Al-Fiil bukan hanya sebatas kisah pasukan Abrahah yang dihancurkan oleh burung-burung kecil. Melainkan ada kisah lain yang dibahas di surah Al-Fiil yang menentukan sejarah wahyu sebuah peralihan dari kuasa manusia ke kuasa Allah. Berikut ada 5 fakta menarik yang terdapat di surah Al-Fiil yang bikin kita makin cinta dengan Al-Qur’an :
Poin 1, Pembersihan Ka’bah sebelum kelahiran baginda Nabi Muhammad
Peristiwa pasukan gajah ini terjadi di tahun yang sama dengan kelahiran Rasulullah. Sebagian ulama menafsirkan kalau kehancuran Abrahah ini semacam “bersih-bersih” Ka’bah dari pengaruh kuasa luar sebelum Nabi akhir zaman lahir. Makna surah Al-Fiil bisa disebut sebagai fajr at-tarikh al-nabawi yakni fajar sejarah kenabian. Allah jauhkan struktur kekuasaan lain yang menghalangi cahaya wahyu.
Poin 2, Bukan sekedar pasukan militer tapi simbol peradaban Materialisatik
Pada tahun itu, pasukan Habasyah (Ethopia Kristen) didukung oleh Romawi Timur yang merupakan simbol peradaban duniawi. Kekuatan dunia yang semula dibangun dengan kuasa logika, materi, dan teknologi, bukan tauhid. Surah ini mengkritisi bagaimana kekuasaan dunia saat itu yang didominasi oleh material dan kolonialisme. Sekaligus jadi pelajaran kalau kekuasaan tanpa ruh spiritual tidak akan punya fondasi yang stabil.
Poin 3, Ababil bukan sekedar burung, tapi sistem azab yang berlapis
Dalam surah Al-Fiil ayat 3 disebutkan bahwa “Dan dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong“. Kata Ababil dalam bahasa Arab tidak punya bentuk jamak. Secara kata bisa diartikan sebagai gelombang demi gelombang atau pasukan yang bertubi-tubi.
Pesan yang disampaikan dalam surah Al-Fiil pada ayat tersebut sudah jelas bahwa azab Allah tidak datang dalam satu bentuk atau satu kejadian, burung, wabah, penyakit, bencana alam, semua adalah ‘askarullah (tentang Allah). Yang menjadi poin of view’nya adalah hukum Allah selalu bekerja, tidak perduli apa dan bagaimana bentuknya. Mudah sekali bagi-Nya untuk merubah keadaan suatu kaum.
Poin 4, Batu menjadi simbol hukum moral, bukan cuma benda keras
“Yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar” Qur’an surah Al-Fiil ayat 4 ini membahas tentang sebuah batu. Bukan sekedar batu kecil saja, tapi manifestasi dari hukum moral Allah terhadap kezdaliman. Tidak cuma pada tentara Abrahah, juga untuk setiap peradaban yang menyerang pusat kebenaran yang bakal menerima sijjil-nya (batu) sendiri.
Poin 5, Kehancuran eksistensial, bukan hanya jasmani
Dalam Qur’an surah Al-Fill ayat 5 disebutkan bahwa “sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat)”. Kata asf’ memang punya arti daun kering atau jerami sisa yang sudah dimakan binatang. Nah, dalam surah Al-Fill Ka’asfim Ma’kul tuh artinya lebih dalam lagi. Sebagian ulama menyebutkan bahwa kehancuran yang ditimpakan tentara Abrahah bukan cuma kehancuran fisik, tapi hancur dan hilang secara makna sejarah. Tidak cuma bikin hancur badannya, Allah bikin mereka terhapus dari sejarah dan tidak eksis lagi dimata umat manusia.
Surah Al-Fill bukan sekedar dongeng masa lalu saja, bukan kisah sejarah kelahiran Rasulullah, namun peringatan abadi untuk dibaca dari zaman ke zaman. Allah menghancurkan setiap kekuasaan yang melawan kehendak-Nya dengan cara yang tak terduga. Percaya deh, kekuasaan Allah pada masa itu, masih dan akan terus bekerja sampai era modern saat ini. Surah Al-Fiil adalah manifestasi penjagaan Allah atas Ka’bah dan risalah-Nya. Semoga artikel ini bermanfaat.