5 Alasan Kenapa Sebelum Menikah Harus Siap Mental?

5 Alasan kenapa sebelum menikah harus siap mental? – Banyak orang yang ingin menikah, ingin punya pasangan hidup, ingin ada yang menemani dalam setiap langkah. Tapi sering sekali keinginan tidak sejalan dengan kesiapan mental. Banyak yang hanya siap pesta tapi tidak siap menghadapi konflik. Siap akad, tapi tidak siap menghadapi realita setelahnya.

Pernikahan itu bukan akhir dari kebahagiaan bukan juga tempat pelarian dari kesepian. Pernikahan sama juga bahtera dalam menghadapi medan juang. Maka perlu mental yang siap agar kuat menghadapi ujian dalam rumah tangga. Karena jika mental belum siap, bukan kebahagiaan yang akan kamu temukan, tapi tekanan. Berikut ini adalah beberapa hal yang sangat penting untuk dipahami sebelum kamu memutuskan melangkah ke pelaminan ?

1) Renungkan Niat dan Tujuan

Banyak orang menikah dengan niat yang salah. Ada yang sekedar ikut-ikutan teman, ada yang menikah hanya karena desakan keluarga. Bahkan ada yang menikah karena umur (takut ketinggalan kereta).

Padahal menikah bukan ajang perlombaan. Jangan bandingkan prosesmu dengan proses orang lain, jelas akan sangat berbeda. Sebelum menikah, tanyakan pada dirimu sendiri “untuk apa kamu menikah?”. Apakah kamu menikah karena ingin membangun rumah tangga yang diridhoi Allah? atau hanya ingin status baru di media sosial.

2) Asah Kesabaran dan Keteguhan Hati

Kehidupan rumah tangga nyata kadang suka dan duka. Dan tidak selalu bahagia dan romantis terus. Ujian yang akan dihadapi dalam rumah tangga terkadang membuat luka, kecewa, salah paham, dan air mata. Namun semua itu bisa dihadapi dengan kesabaran dan keteguhan hati bersama dalam menjalaninya.

Kamu akan diuji dengan sifat pasangan yang tidak selalu sesuai ekspektasi. Dari pernikahan kamu akan belajar bahwa cinta itu bukan hanya tentang perasaan saja, tapi keputusan untuk tetap bertahan dan memperjuangkan. Itulah mengapa harus siap mental sebelum menikah karena menikah butuh kesabaran dan keteguhan hati bersama agar tidak mudah menyerah dan tidak goyah.

3) Pahami Peran dan Tanggung Jawab

Menikah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis saja atau punya teman tidur. Tapi tentang komitmen dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Ini tentang tanggung jawab yang besar, baik secara emosional, finansial, maupun spiritual.

Suami dan istri punya peran masing-masing yang harus dijalankan dengan sadar dan penuh dedikasi. Kalau kamu belum siap memikul tanggung jawab, jangan dulu bicara soal pernikahan. Karena ini bukan tentang keinginan saja tapi tentang kemampuan untuk menikah.

4) Bersikap tawakal kepada Allah

Terkadang kita sudah merencanakan semuanya dengan sempurna, tapi hasil tetap saja Allah yang menentukan. Bertawakal kepada Allah dan berusaha dengan sebaik mungkin. Namun jangan pernah lepaskan Allah dari hatimu, karena kendali akhir tetap berada dalam rencana-Nya. Jika Allah sudah menjadi pusat dalam pernikahanmu, maka kamu akan lebih mudah melewati badai pernikahan. Karena kalian percaya bahwa hanya Dia sebaik-baik pengatur segalanya.

5) Terus Belajar dan Berkembang

Pernikahan bukan garis akhir segalanya. Justru itu adalah garis start untuk memulai perjalanan panjang yang tidak selalu berjalan mulus. Kamu dan pasangan akan terus bertumbuh seiring berjalannya waktu dan akan banyak berubah. Makan jangan pernah berhenti belajar tentang diri sendiri, tentang pasangan, dan tentang seni hidup bersama. Jangan selalu menuntut pasangan menjadi sempurna, jika kamu sendiri saja berhenti bertumbuh.

Menikah itu indah, tapi hanya jika kamu masuk ke dalamnya dengan persiapan yang benar dan matang. Terutama dalam hal mental, jangan hanya ingin menikah saja. Tapi siapkan dirimu untuk bisa menjalani peran dalam rumah tangga. Karena menikah bukan hanya cinta saja tapi tentang kekuatan jiwa dan kokohnya iman. Pernikahan bukan hanya untuk mereka yang berani bermimpi saja, tapi untuk mereka yang berani berjuang bersama. Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *