4 hal yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat – Waktu berlalu begitu cepat dari masa ke masa, mulai pada masa manusia dilahirkan sampai beranjak dewasa hingga akhirnya meninggal dunia. Semakin hari umur kita berkurang, jarak antara hidup dan mati semakin dekat.
Saat kita mulai lengah karena hiruk-pikuk dunia, maka semakin lalai dalam menjalankan perintah Allah dan waktu terbuang dengan percuma. Padahal apa-apa yang ada dilangit dan bumi sudah di atur oleh rencana yang Maha Kuasa. Maut tidak mengenal muda dan tua yang jadi persoalan adalah bagaimana kita akan mengakhiri hidup di dunia, apakah meninggalkan perbuatan baik atau sebaliknya?
Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah diperbuat saat di akhirat. Bahkan Rasulullah sudah memperingatkan umat manusia sejak zaman dahulu tentang 4 hal yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist berikut :
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
Umurnya di Habiskan Untuk Apa?
Hal pertama yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat adalah umurnya di habiskan untuk apa. Setiap manusia menginginkan kehidupan yang damai dan berkecukupan serta menikmati hidup di usia mudanya. Namun sejak kita menginjak usia baligh, mulai dari apa yang kita yakini, kita ucapkan dan kita perbuat, akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Jika kita melakukan perbuatan baik semasa hidup kita serta menjalankan kewajiban dan menjauhkan diri dari yang diharamkan maka kita akan selamat dan bahagia dunia maupun akhirat. Sebaliknya, jika tidak, maka kita akan binasa dan merana baik di dunia maupun akhirat.
Jasadnya Digunakan Untuk Apa?
Hal kedua yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat adalah jasadnya digunakan untuk apa. Kita pernah merasa jenuh dengan rutinitas yang dilakukan setiap harinya seolah-olah hidup ini membosankan, padahal disamping itu banyak nikmat yang Allah sudah siapkan untuk kita. Sebagaimana dalam firman Allah berikut :
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An Nahl: 97)
Jika seluruh anggota badan kita gunakan untuk berbuat taat kepada Allah, maka kita termasuk orang yang beruntung di dunia dan akhirat. Sebaliknya, jika anggota badan kita digunakan untuk berbuat maksiat kepada Allah, maka kita termasuk orang yang merugi dan keburukan yang akan didapat baik dunia maupun akhirat.
Ilmunya Digunakan Untuk Apa?
Hal ketiga yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat adalah ilmunya digunakan untuk apa. Ilmu adalah salah satu pondasi dalam islam dan buah dari ilmu adalah ilmu yang diamalkan. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabkan tentang ilmunya digunakan untuk apa selama di dunia, apakah sudah mempelajarinya dan mengamalkannya atau tidak. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ
Artinya: Sungguh sangat celaka orang yang tidak belajar (ilmu agama yang fardhu ain), dan sungguh sangat celaka orang yang mempelajarinya tapi tidak mengamalkannya.
Dari mana Harta yang Diperoleh dan Dibelanjakan Untuk Apa?
Hal keempat yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat adalah dari mana harta yang diperoleh dan dibelanjakan untuk apa. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai hartanya, dari mana diperoleh dan dibelanjakan untuk apa. Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan, dua celaka dan satu yang selamat.
Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau dari sumber yang haram, dan mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan. Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan jalan yang halal dan membelanjakannya untuk perkara-perkara yang halal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)
“Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih.” (HR Ahmad dalam al-Musnad)