Terputusnya Rahmat Allah Karena Sifat Sombong

Terputusnya rahmat Allah karena sifat sombong- Sifat sombong merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh setiap manusia. Karena kesombongan adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain. Selain itu, bahaya sifat sombong adalah dapat terputusnya rahmat Allah ta’ala, terhalangnya masuk surga, timbulnya penyakit hati serta dapat memutuskan tali silaturahmi. Ketika manusia menolak kebenaran yang hakiki berupa Al Qur’an dan hadits karena kelebihan dan kedudukan yang ia miliki. Maka ini menunjukkan adanya kesombongan dalam dirinya.

Betapa banyak kesombongan yang menyebabkan seseorang terhalang dari kebenaran. Ada beberapa kisah kesombongan yang diriwayatkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

  • Lihatlah iblis yang tidak mau sujud kepada Nabi Adam ‘alaihissalam karena kesombongan yang ada dalam hatinya. Allah Ta’ala berfirman: “ia enggan dan sombong sehingga ia pun termasuk orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah: 34).
  • Raja Mesir yang dzalim yakni Fir’aun, ia merasa sombong dengan kelebihannya dan kedudukan yang dimilikinya. Sehingga ia menolak dakwah yang disampaikan Nabi Musa ‘alaihisshalatu was salam. “Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa” (QS. Yunus: 75).

Terkadang kesombongan dan keangkuhan itu muncul di hati kita sehingga kita enggan untuk menerima nasehat-nasehatnya. Sifat sombong adalah awal mula dari penyakit hati sehingga terhalangnya rahmat Allah ta’ala dalam hidupnya. Dan bukankah seorang Mukmin yang sejati itu senantiasa menerima nasehat? Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Berilah peringatan! Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz Dzariyat: 55).

Sebagaimana Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “tidak akan masuk surga, orang yang ada di dalam hatinya sebesar biji sawi kesombongan”. Hanya sebesar biji sawi dari kesombongan, ternyata menyebabkan kita tidak masuk surga. Inilah yang harus kita sadari bahwa tidak ada hal yang patut kita sombongkan karena segala semua hal yanga da di langit dan bumi adalah milik-Nya. Maka wajiblah bagi kita untuk menyadari bahwa baik itu kelebihan, kekayaan, kedudukan, yang ada saat ini hakikatnya adalah pemberian dari Allah ta’ala.

Orang yang sombong itu pada hakikatnya tidak menyadari jati dirinya, tidak menyadari siapa dia sebenarnya. Bahwa dia hakikatnya adalah seorang hamba, hamba yang tidak punya dan tidak memiliki apa-apa. Dia faqir kepada Allah ta’ala, faqir kepada rahmat-Nya dan karunia-Nya. Lalu untuk apa ia menyombongkan diri dengan segala kelebihannya sementara pada hakikatnya ia tidak memiliki apapun. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai umat manusia! Kalian adalah fakir kepada Allah. Adapun Allah, maka Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Fathir: 15).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *