Terbang dengan kedua sayapmu – Imam Ibnu Qayyim berkata “Ibarat seekor burung yang terbang tinggi dengan kedua sayapnya, begitu pun dengan seorang yang mengenal Allah SWT. Ia tidak akan bisa terbang di kehidupan ini jika salah satu sayapnya patah.”
Ibarat burung yang memiliki sayap untuk bisa terbang. Manusia pun sama halnya demikian yakni memiliki sayap pada kedua sisinya. Sayap pertama adalah senantiasa melihat kenikmatan Allah SWT dan menyaksikan anugerah yang Allah SWT berikan kepada kita. Sedangkan sayap yang kedua adalah memperhatikan aib-aib, dosa-dosa dan kesalahan diri sendiri.
Dengan memakai dua sayap ini, akan timbul kesadaran untuk memperbaiki diri dengan istighfar, bertaubat, mendekat kepada Allah SWT, menyingkirkan hal yang buruk, serta meningkatkan kualitas diri, keimanan dan ketaqwaan. Selain itu, ketika menghadapi masalah hidup, kita tidak menyalahkan pihak lain. Namun, kita akan lebih fokus menyadari kesalahan diri kita sendiri sehingga mudah dalam menemukan solusi.
Bahkan konsep dua sayap ini sangat selaras dengan konsep yang diajarkan oleh Nabi tentang Sayyidul Istighfar. Yakni istighfar yang paling tinggi, paling mulia, dan rajanya istighfar. Pada penggalan terakhir Sayyidul Istighfar, Nabi mengajarkan kita untuk mengakui segala nikmat Allah SWT. Di waktu bersamaan kita juga mengakui dosa-dosa kita.
Yang membuat kita lelah dan babak belur bukan perkara masalah yang kita hadapi, tapi karena kita gagal melihat nikmat Allah SWT dibalik masalah tersebut. Lalu kita malah sibuk menyalahkan orang lain dan keadaan diri kita, hingga tidak sempat mensyukuri nikmat yang Allah SWT banyak berikan kepada kita sampai saat ini. Kita seolah merasa menjadi orang yang paling terzhalimi, padahal kondisi kita tidak seberapa jika dibanding dengan kondisi banyak pihak.
Blindspotnya dalam kehidupan kita sama seperti ada istri yang merasa suaminya belum ideal dalam menafkahinya. Namun sadarkah bahwa Allah SWT mmeberikan banyak nikmat melalui seorang suami seperti nikmat lahir batin, nikmat penjagaan, dan nikmat kepemimpinan.
Ingatlah bahwa di tengah-tengah masalah yang kita hadapi selalu ada nikmat Allah SWT dan dosa-dosa yang kita perbuat. Kita sering terjatuh karena kita lupa dengan kedua sayap ini untuk terbang dalam mengarungi proses perjalanan hidup. Semoga setiap langkah hidup kita selalu terjaga dalam ridho Ilahi. Aamin. Semoga artikel ini bermanfaat.