Tata Cara Rasulullah Dalam Menyambut Bayi yang Baru Lahir

Kelahiran seorang anak tentu sangat di nantikan oleh setiap pasangan suami istri yang sudah menikah. Anak adalah anugerah terindah yang Allah amanahkan kepada pasangan suami istri dan merupakan sumber kebahagiaan dalam keluarga.

Dalam islam, menyambut bayi yang baru lahir membutuhkan tata cara yang tepat, karena akan mempengaruhi kelak bayi tersebut ketika dewasa. Rasulullah menjalani tata cara tertentu ketika beliau menyambut bayi yang baru lahir dan kita sebagai umatnya sudah sepatutnya untuk mengikuti tata cara beliau. Berikut adalah tata cara yang di lakukan rasulullah dalam menyambut bayi yang baru lahir :

Mengumandangkan Adzan

Rasulullah mengumandangkan azan di telinga bayi yang baru lahir, supaya kalimat yang pertama kali ia dengar adalah kalimat tauhid (mengenalkan anak kepada yang menciptakannya ke dunia). Sebagaimana hadis yang di sampaikan Abu Rafi’,

“Aku melihat Rasulullah mengumandangkan adzan pada telinga Hasan bin Ali bin Abu Thalib ketika dilahirkan oleh Fathimah” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Mentahnik Bayi

Sunah rasulullah mentahnik bayi yang baru lahir dan mendoakannya. Sebagaimana hadis yang di sampaikan oleh Abu Musa Al-Ars’ari,

“Ketika anaku lahir aku mendatangi Nabi Muhammad. Beliau memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan sebuah kurma (beliau mengunyahnya lalu memberikannya kepada si anak). Beliau mendoakannya agar memperoleh keberkahan lalu memberikannya kembali kepadaku” (HR. Bukhari dan Muslim).

Melaksanakan Aqiqah

Aqiqah adalah bentuk rasa syukur kepada Allah atas anugerah bayi yang lahir ke dunia dengan berupa penyembelihan hewan. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadis berikut :

  • “Seiring dengan kelahiran anak di lakukan aqiqah, kucurkanlah darah darinya (menyembelih kambing aqiqah) dan singirkanlah penyakit darinya ” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, (kambing) di sembelih untuknya pada hari ketujuh, pada hari itu juga dia di cukur rambutnya dan di beri nama” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).

  • “Aqiqah untuk anak lelaki dua kambing yang memadai dan untuk anak perempuan satu ekor kambing” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Selain itu, manfaat aqiqah antara lain dengan kurban aqiqah dapat mendekatkan anak kepada sang pencipta yaitu Allah, dengan aqiqah dapat membebaskan gadaian sang anak (karena sebelum lahir ke dunia bayi masih tergadaikan, dengan aqiqah dapat memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya) dan merupakan fidyah (tebusan) sang anak.

Melaksanakan Khitan

Dalam buku yang berjudul Hayatunal Jinsiyyah karya dr. Shabri Al-Qabanni yang tertulis, “Berkhitan merupakan aturan kesehatan yang manfaatnya sangat besar dalam melindungi setiap orang dari berbagai penyakit dan infeksi”.

Memberikan Nama yang Baik

Tata cara Rasulullah dalam menyambut bayi yang baru lahir salah satunya dengan memberikan nama yang memiliki arti yang baik. Nama yang baik merupakan doa atau harapan kepada anak supaya kelak ia dewasa bisa menjadi anak yang baik (soleh dan solehah). Dari Abu Dawud, dengan isnad yang shahih dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Rasululullah bersabda :

Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan menggunakan nama-nama kalian dan dengan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian.”
Rasulullah adalah suri tauladan umat islam dan kita sebagai umatnya sepatutnya mengikuti sunah beliau meskipun tidak di wajibkan. Namun tuntunan dari Rasulullah sampai saat ini menjadi acuan para umat muslim dalam berkehidupan. Apalagi setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh menjadi anak yang baik (soleh dan solehah) berguna bagi nusa dan bangsa dan kelak menjadi generasi penerus islam. Amin ya robbal alamin.
Semoga bermanfaat,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *