Siapa yang paling memahamimu selain Allah SWT – Pernah ga sih kamu merasa gelisah, khawatir, dan rasanya ingin lari dari semua masalah hidup. Ketika kamu melihat teman-temanmu sudah menikah dan mencapai kesuksesannya masing-masing. Lalu kamu mulai merasa tertinggal dan kamu lah manusia yang paling menderita di muka bumi ini. Kamu mulai meragukan takdir dan sudah tidak semangat lagi untuk menjalankan hidup.
Sebagai seorang manusia, wajar kok jika kamu merasa lelah dengan hiruk-pikuknya dunia. Tenang kamu ga sendiri kok! adakalanya setiap manusia punya jalan yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan hidup. Karena semua hal yang kita hadapi semata-mata adalah menjalankan takdir Allah SWT yang sudah di tetapkan. Tugas kita sebagai hambanya adalah berikhtiar maksimal dan bertawakal atas apa yang terjadi dalam hidup kita.
Semua yang terjadi dalam hidup kamu sudah di atur oleh yang Maha Kuasa yaitu Allah azza wazala. Berikut adalah tiga perkara supaya yakin bahwa kita ga sendiri dan tidak ada yang paling memahamimu selain Allah SWT :
1) Tidak ada yang lebih mencintaimu selain Allah SWT
Perkara pertama yang harus kita yakini adalah tidak ada yang lebih mencintaimu selain Allah SWT. Pernahkah kamu merasa kecewa ketika berharap kepada makhluk Allah SWT lantas ia tidak membalasnya? Atau pernahkan kamu menyayangi sesuatu lebih dari kepedulian kamu terhadap dirimu sendiri.
Sesungguhnya Allah SWT maha pengasih dan maha penyayang bagi setiap hamba-Nya. Ketika senang terkadang manusia lupa dengan Allah SWT. Ketika di sibukan dengan urusan dunia terkadang manusia lalai untuk bersujud kepada Allah SWT. Berulang kali kita mengecewakan Allah SWT, namun Allah SWT masih memberikan kesempatan pintu taubat dan pertolongan yang tidak kita sadari dalam hidup kita. Itulah bentuk cinta Allah SWT kepada diri kita. Sebagaimana firman Allah SWT surah Az-Zumar ayat 53 :
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya : Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
2) Tidak ada yang paling mengetahui kesedihanmu selain Allah SWT
Perkara kedua yang harus kita yakini adalah tidak ada yang paling mengetahui kesedihanmu selain Allah SWT. Setiap manusia pasti pernah merasakan kesedihan atas kehilangan sosok orang yang paling dicintai. Allah menghilangkan seseorang atau sesuatu yang dicintai, karena Allah lebih tau apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah SWT lebih memahami kondisi dirimu lebih dari kamu memahami dirimu sendiri, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 216 :
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ
Artinya : “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
3) Tidak ada yang bisa menghilangkan kesulitanmu selain Allah SWT
Perkara ketiga yang harus kita yakini adalah tidak ada yang bisa menghilangkan kesulitanmu selain Allah SWT. Sebagian orang pasti pernah mengalami jalan buntu seakan masalah yang di hadapinya sulit untuk dilalui. Namun Allah SWT adalah zat yang maha berkuasa, mudah sekali bagi Allah SWT untuk merubah keadaan sulit menjadi mudah.
Kalau dalam hidup kita sedang dihadapkan dengan masalah, kesulitan, dan persoalan besar itu karena Allah SWT percaya kepada kita. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 286 :
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”