Pesan mutiara dari al-Insyirah – Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi petunjuk bagi umat islam. Melalui Al-Qur’an Allah SWT memberikan nasihat serta kabar baik bagi yang melaksanakan perintah-Nya, serta kabar buruk bagi siapapun yang melanggar perintah-Nya agar mau kembali kepada Allah SWT sebelum ajal menjemputnya.
Orang yang membaca, mempelajari, menghafal, serta mengamalkan Al-Qur’an bernilai pahala di sisi Allah SWT. Selain itu, Al-Quran memberikan ketenangan jiwa serta kedamaian bagi siapapun yang ingin dekat kepada Allah SWT. Karena Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber kebaikan dari Allah SWT.
Baginda Rasulullah SWT sebagai manusia biasa, beliau juga pernah merasa pesimis akan keberhasilannya dalam berdakwah di Mekkah. Terlebih lagi, ajaran nenek moyang suku Quraisy yang menyembah berhala sudah menjadi akar budaya dan sulit untuk di ubah.
Namun baginda Rasulullah SAW senantiasa sabar dan bertahan. Beliau berprinsip bahwa agama bukanlah menjadi halangan untuk menebar kebaikan dan baginda Rasulullah SWT mulai menyusun strategi dakwah. Beliau awali dengan berdakwah secara sembunyi-sembunyi dimulai dari keluarganya. Allah SWT mengajarkan untuk mulai menanam kebaikan dari orang terdekat terlebih dahulu.
Allah SWT berpesan kepada baginda Rasulullah SAW ketika beliau dalam ketakutan. Pesan tersebut di sampaikan melalui surah al-Insyirah. Dalam surah Al-Insyirah terdapat pesan mutiara untuk baginda Rasulullah SWT supaya beliau tetap teguh dalam pendirian dan semangat dalam berdakwah.
“Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. al-Insyirah (94): 1-8)
Kandungan ayat dalam surah al-Insyirah yaitu tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Rasulullah SAW dan pernyataan Allah bahwa di samping kesulitan ada kemudahan. Karena itu diperintahkan kepada Rasulullah SAW tetap melakukan amal-amal saleh dan bertawakkal kepada-Nya dalam menyampaikan dakwahnya.
Allah SWT telah menganugerahkan kepada Rasulullah SAW nikmat yang banyak diantaranya berupa kebersihan hati. Jauh dari perasaan cemas dan gelisah, Allah SWT juga meringankan beban yang dipikul Rasulullah SAW dalam menyiarkan dakwahnya. Bahwa Allah SWT telah meninggikan dan mengharumkan Rasulullah SAW dan menjadi manusia pilihan.
Lalu dalam ayat selanjutnya menjelaskan bahwa engkau (Muhammad) telah selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah SWT; apabila engkau telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat dan apabila telah selesai mengerjakan shalat maka berdoalah.
Sungguh indah pesan dalam kandungan ayat surah al-Insyirah bagi baginda Rasulullah SWT ketika menghadapi masa sulitnya. Surah al-Insyirah ini juga berlaku untuk kita semua dalam bekerja dan berkarya. Mutiara pesan yang tersirat dalam surah al-Insyirah merupakan jaminan Allah SWT bagi siapapun yang selalu mengingat Allah SWT yang di iringi doa dan bertawakal, pasti kemudahan menghampirinya.
Selain itu anjuran sigap dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT meski dalam keadaan sibuk. Ketika ada amanah yang telah selesai kita laksanakan, maka jangan berhenti dan mudah puas. Allah SWT menciptakan manusia dengan segala potensinya untuk menebar kebaikan. Dengan menebarkan sebanyak mungkin kebaikan, maka kita akan merasakan keberkahan dalam hidup juga buah ketenangan.
Sumber bacaan : Buku 60 resep antigalau “Imunisasi hati dalam Al-Qur’an”, Penulis-Ina Salma F