Kapan hari kiamat terjadi? dan apa tanda-tandanya? – Hari kiamat adalah hari dimana seluruh alam semesta dan isinya hancur dan kapan terjadinya?tidak ada yang tahu. Sesungguhnya hanya Allah yang tahu dengan pasti dan tepat kapan terjadinya. Sebagaimana firman Allah SWT :
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(QS. Al-A’raf : 187)
Kapan terjadinya hari kiamat tidak dapat di jangkau oleh panca indera maupun akal manusia. Meskipun dalam al-qur’an dan al-hadis tidak secara pasti menjelaskan waktu kapan terjadi hari kiamat, namun ada beberapa hal di kalangan kaum muslim mengenai beberapa tanda-tanda kedekatan hari kiamat, antara lain :
- Banyaknya mode pakaian telanjang (berbusana seperti telanjang atau memakai pakaian ketat atau terlihat bentuk tubuhnya, memakai mode pakaian yang terbuka memperlihatkan sebagian aurat yang seharusnya ditutupi.
- Perbuatan zina dan minuman yang memabukan yang semakin merajalela.
- Banyaknya bangunan bertingkat atau megah, seperti perhiasan untuk dekorasi masjid yang berlebihan dan suara hiruk pikuk yang lebih sering terdengar di masjid.
- Penyalahgunaan jabatan.
- Perpecahan umat islam/negara-negara islam akibat fitnah oleh musuh-musuh islam.
- Kehancuran peradaban islam dan akan kembali jaya berkuasanya kaum muslim di kemudian hari sehingga kaum muslim menguasai pusat kekuasaan Katolik Nasrani di Roma dan tersebarnya islam ke seluruh dunia.
- Peperangan umat islam dengan yahudi yang berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslim.
- Munculnya Dajjal di tengah umat islam untuk menyesatan manusia.
- Munculnya Muhammad Al-Mahdi di bumi untuk menegakkan keadilan dan kekuasaan umat islam.
- Turunnya Nabi Isa As. untuk meluruskan ajaran Nasrani (ajaran trinitas, yakni menuhankan Nabi Isa), mengislamkan orang Nasrani, menghancurkan salib-salib, menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan syariah Islam. Membunuh Dajjal kemudian beliau kawin lalu meninggal dan dikuburkan dekat makan Rasulullah SAW.
- Munculnya Dabbah (binatang ajaib) yang dapat berbicara kepada manusia untuk menunjukkan kepalsuan dan ketidakbenaran ajaran semua agama selain islam serta memperingatkan orang-orang yang tidak percaya dengan ayat-ayat Allah (tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah).
- Munculnya Ya’juj dan Ma’juj.
Menurut Al Banjari, Ya’juj dan Ma’juj akan datang mengepung Nabi Isa, Imam Mahdi, dan umat muslim lainnya yang berada di Bukit Thur. Namun, atas izin Allah SWT, Nabi Isa dan Imam Mahdi dapat mengalahkan pasukan Ya’juj dan Ma’juj tersebut.
- Matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur.
- Terjadinya gempa bumi di Timur/Barat dan seluruh Jazirah Arab, disertai munculnya api di daerah Yaman sehingga orang-orang berlari ke arah Syam dan disini mereka mati setelah ditiup sangkakala.
- Kehancuran Ka’bah.
Gambaran ringkas di atas adalah kondisi yang menunjukan tanda-tanda kedekatan dengan hari kiamat. Hanya saja, selain gambaran-gambaran tersebut masih diperselisihkan kepastiannya, karena dasarnya hanya berupa hadist-hadist yang tidak mencapai derajat muttawatir.
Dari sini, sebagai seorang muslim hal yang perlu di yakini bahwa hanya Allah SWT yang mampu mewujudkan kapan terjadinya hari kiamat. Selain itu yang terpenting adalah bukan mempersoalkan kapan hari kiamat terjadi, terjadi sejauh mana kesiapan menghadapi kejadian-kejadian setelah hari kebangkitan tersebut.