Berbicara soal rezeki memang tidak akan ada habisnya, karena rezeki bukan hanya berupa material saja. Seperti ketenangan, kebahagian, kesehatan, keluarga yang harmonis, sahabat, dan hal lainnya yang sudah kita dapatkan adalah bagian dari rezeki. Kita tidak akan pernah bisa menghitung seberapa besar rezeki yang Allah sudah berikan dalam hidup kita. Bahkan kita akan selalu merasa kurang, jika kita terus memperhitungkannya. Dalam surah Ar-Rad ayat 11, Allah berfirman:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya : Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Rezeki memang sudah dijamin, namun apakah rezeki akan datang dengan sendirinya? Jangan hanya nunggu rezeki datang, rezeki itu harus dijemput. Berikut dua cara menjemput rezeki :
Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar Bumi
Allah berfirman dalam surah Al-Mulk ayat 15 :
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya : Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Maksud dalam ayat ini adalah bahwa Allah sudah menyediakan banyak fasililitas dimuka bumi untuk manusia jelajahi dan nikmati. Ikthiar bumi adalah bagian dari usaha kita sebagai seorang hamba dalam mempergunakan apa yang Allah sudah sediakan. Seperti bekerja dengan benar, jujur, ikhlas, ridho adalah bagian dari kewajiban dalam ikhtiar menjemput rezeki. Sedekah, zakat, berbagi, dan hal baik lainnya adalah bentuk syukur kita kepada Allah atas amanah yang sudah diberikan. Sungguh Allah Maha Mengetahui sedangkan pengetahuan manusia itu terbatas.
Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar Langit
Dalam surah Al-Baqarah ayat 172, Allah berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.
Urusan rezeki tidak hanya mengandalkan ikhtiar bumi saja, namun dibarengi dengan ikhtiar langit. Lalu bagaimana menjemput rezeki dengan ikhtiar langit? dalam ayat Al-Baqarah ayat 172, Allah menyeru kepada orang-orang beriman, itu artinya untuk menjemput rezeki kita diperintahkan untuk yakin dan taqwa kepada Allah.
Dengan cara mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah seperti bekerja dengan cara yang halal dan meninggalkan yang haram, menjalankan solat lima waktu, solat sunah duha/tahajud, berdoa, puasa, sedekah, dzikir pagi-petang dan aktivitas lainnya yang diridhai Allah. Setelah berusaha dengan bersungguh-sungguh, selanjutnya adalah bertawakal menyerahkan semua urusan kita kepada Allah.
”Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya.” At-Thalaq : 3