Jaga hatimu! ada tiga hal yang harus diwaspadai hati – Dalam fase kehidupan manusia memang tidak selamanya selalu bahagia. Terkadang kesedihan pasti akan hadir dalam fase kehidupan kita. Namun tidak perlu sedih yang berlebihan, karena segala sesuatunya adalah milik Allah SWT (QS. Al-Baqarah: 156).
Dalam kitab Nasha’ihu al-ibad karya Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani, disebutkan ada tiga hal yang harus diwaspadai hati antara lain :
Pertama, hindari sedih di pagi hari dan mengeluh kepada orang lain
Hindari kesedihan di pagi hari dan mengeluh kesulitan kepada orang lain. Mulailah dengan bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan umur dan kesehatan. Lalu jadikan harimu bahagia dengan tidak mengeluh. Jika mengawal pagi hari dengan kesedihan maka hidup yang dijalani pun akan terasa berat dan sulit.
Suesungguhnya, Allah SWT itu sangat dekat jika kita mendekat kepada-Nya. Sebaliknya Allah SWT akan jauh manakala kita jauh dari-Nya. Selama Allah SWT bersama kita, maka kita akan baik-baik saja dalam menjalani hidup meskipun banyak halangan yang datang silih berganti. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman berikut :
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)
Kedua, hindari sedih di pagi hari karena urusan duniawi
Kesedihan adalah bentuk kekecewaan seseorang terhadap sesuatu yang tidak diharapkan hadir dalam hidupnya. Kesedihan yang berlebihan juga dapat membuat seorang hamba yang tidak ridho dengan ketetapan-Nya. Urusan duniawi memang penting, namun kesulitan yang ada di dunia tidak perlu terus-menerus di ratapi, karena segala sesuatunya sudah di atur oleh Allah SWT.
Allah SWT mengisyaratkan agar seorang hamba menyeimbangkan kehidupan duniawi dan ukhrawi karena kehidupan dunia hanya berisi kesenangan yang memperdayakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah berikut :
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS. Al-Qhashash: 77)
Di tinjau dari sudut pandang psikolog yaitu Dr. Dicks dari Amerika memberikan resep hidup bahagia yang mungkin bisa di terapkan antara lain : (1) melakukan pekerjaan yang kita cintai; (2) memperhatikan kesehatan karena kesehatan merupakan ruh kebahagiaan; (3) memiliki tujuan hidup; (4) menjalani kehidupan apa adanya dan menerima dengan ikhlas segala ketetapan Tuhan; (5) hidup hari ini dengan tidak menyesali masa lalu serta gelisah dengan masa yang akan datang; (6) berpikir sebelum bertindak; (7) hidup dengan memandang ke bawah (sederhana); (8) membiasakan tersenyum dan berkawan dengan orang-orang yang optimis; (9) berusaha membahagiakan orang lain; dan (10) memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang bagus sebagai jalan menuju kebahagiaan.
Ketiga, hindari menghormati seseorang karena kekayaannya
Allah SWT menganjurkan agar kita menghormati seseorang bukan karena kekayaannya namun karena kefakihan ilmunya. Karena seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan lebih mulia derajatnya di hadapan Allah SWT ketimbang orang yang memiliki banyak harta namun tidak memiliki ilmu untuk mempergunakannya di jalan kebaikan. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
’’Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat.’’ (QS. Al-Mujaadalah: 11).
Bahkan, Allah SWT menunjukkan jalan bagi siapapun yang ingin meraih kehidupan dunia, akhirat dan kedua-duanya (dunia-akhirat) hanya dengan ilmu.
’’Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia, hendaklah dengan ilmu. Siapa yang ingin kehidupan akhirat dengan ilmu. Dan siapa yang menginginkan keduanya (dunia-akhirat), juga dengan ilmu.’’ (HR. Bukhari dan Muslim).