Husnudzan sama Allah – Setiap manusia pasti pernah dihadapkan dengan masalah. Terkadang jika masalah yang dihadapi itu besar dan sulit untuk diselesaikan, kita mulai menyalahkan keadaan. Bahkan kita juga mulai kehilangan prasangka baik sama Allah dan langsung menyerah. Padahal jika kita mau sedikit bersabar dengan apa yang Allah berikan, kita akan melihat keajaiban dari-Nya. Dalam QS.Al-Baqarah ayat 216 disebutkan bahwa bisa jadi manusia membenci sesuatu padahal hal itu baik baginya, dan sebaliknya, bisa jadi manusia menyukai sesuatu padahal hal itu buruk baginya.
Dari kutipan ayat tersebut kita dianjurkan untuk tetap berhusnudzan sama ketetapan Allah. Bahkan keajaiban ini sudah dirasakan oleh orang-orang terdahulu yang menjadi peristiwa penting dalam sejarah. Saat Rasulullah berdakwah di Kota Thaif, banyak intimidasi dari warga Thaif yang begitu perih. Namun hal itu, tidak menghalangi Rasulullah untuk tetap berdakwah dengan antusias. Ajaibnya tidak sampai 10 tahun warga Thaif masuk islam secara sukarela.
Khalid bin Walid yakni sahabat Rasulullah yang mendapat gelar saifullah (pedang Allah yang terhunus) pernah merasakan draw saat menghadiri Romawi dan itu cukup membuatnya terpukul. Bahkan ketika Khalid bin Walid kembali, ada warga Madinah yang menyambutnya dengan seribu tanya: kenapa kalian kembali? Tapi Khalid menjaga husnudzan pada Allah dan antusiasnya berjuang bangkit kembali. Maka lima tahun berikutnya berhasil atas izin Allah memenangkan Yarmuk.
Shalahuddin Al Ayyubi, jika beliau berputus asa setelah kalah dari seorang raja pasukan salib yang usianya baru 16 tahun, mungkin sejarah akan berubah drastis. Shalahuddin Al Ayyubi tetap antusias menyambut panggilan Al-Aqsha dan sepuluh tahun setelah kekalahan itu, beliau memimpin pembebasan Baitul Maqdis. Miliki husnudzan pada Allah dan lakukan dengan antusiasme. Seringkali rasa sakit dan sedih bisa membuat seseorang bertumbuh.
Sebaliknya ketika rasa senang dan nyaman ada, malah seorang membuat lalai dan terlena. Husnudzan pada Allah adalah bentuk cinta kita terhadap ketetapan-Nya. Berhusnudzan sama Allah dalam keadaan sempit memang sulit dan tidak mengenakan saat ini. Namun manisnya kemenangan akan dirasakan setelah kita melewatinya. Semoga Allah mampukan dan mudahkan kita dalam setiap urusan. Wa’allahu’alam bisawaf.
