Empat tingkatan rezeki, paling rendah adalah harta – Sebagian orang meyakini bahwa harta adalah bentuk rezeki yang Allah berikan kepada kita. Namun bentuk rezeki tidak selamanya berupa harta, bahkan harta adalah bentuk rezeki yang kedudukannya paling rendah dibandingkan lainnya.
Banyak diantara kita lupa tentang hakikat rezeki. Sesungguhnya rezeki tidak hanya diukur dari materi dan harta semata. Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dalam salah satu hadisnya. Beliau SAW bersabda:
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima tobat orang-orang yang bertobat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
المَالُ هُوَ أَدْنَى دَرَجَاتِ الرِّزْقِ و العَافِيَةُ أَعْلَى دَرَجَاتِ الرِّزْقِ و صَلَاحُ الأَبْنَاءِ أَفْضَلُ أنْوَاعِ الرِّزْقِ و رِضَا رَبِّ العَالَمِينَ فَهُوَ تَمَامُ الرِّزْقِArtinya: Harta adalah rezeki yang paling rendah. Kesehatan adalah rezeki yang paling tinggi. Anak yang shalih adalah rezeki yang paling utama. Sedangkan Ridho Allah adalah rezeki yang sempurna.
Harta Adalah Rezeki Yang Paling Rendah
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Ridha Allah SWT Adalah Paling Sempurna
“Bahwa Allah Ta’ala berfirman kepada penduduk surga, ‘Wahai penduduk surga.’ Mereka menjawab, ‘Baik, kami penuhi panggilan-Mu, dan seluruh kebaikan berada di tangan-Mu Ya Allah. Allah meneruskan: ‘Apakah kalian telah ridha (terhadap nikmat surga)?’ Mereka menjawab: ‘Bagaimanakah kami tidak puas wahai Rabb, sedang telah Engkau beri kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada satu pun dari makhluk-Mu.’ Allah kembali berfirman, ‘Maukah Aku beri kalian suatu yang lebih baik dari itu semua? ‘ Mereka bertanya, ‘Ya Rabb, apalagi yang lebih utama daripada ini semua?’ Allah menjawab, “Sekarang Aku halalkan untuk kalian keridhaan-Ku , sehingga Aku tidak marah terhadap kalian selama-lamanya”. (HR. Al-Bukhari).