Dampak Buruk Dari Perbuatan Maksiat

Dampak buruk dari perbuatan maksiat – Maksiat adalah perbuatan yang dapat menjerumuskan pelakunya kepada keburukan. Segala perbuatan maksiat itu sifatnya meninggalkan kewajiban (tidak taat terhadap hukum Allah SWT) dan mengerjakan apa yang di haramkan oleh Allah SWT.

Maksiat tidak hanya terbatas oleh perbuatan zina dan minuman khamar saja, namun meliputi : meninggalkan sholat wajib, penistaan (termasuk qadzaf/menuduh orang lain berbuat zina), mengkonsumsi sesuatu yang diharamkan (termasuk merampas hak dan memakan harta orang lain dengan cara batil) atau memberikan kesaksian dan sumpah palsu.

Perbuatan maksiat merupakan dosa besar yang di murkai Allah SWT kepada pelakunya. Dosa yang timbul karena perbuatan maksiat akan berdampak buruk, tidak hanya di dunia namun di akhirat kelak. Berikut adalah dampak buruk dari perbuatan maksiat :

(1) Pelaku Maksiat Wajahnya Gelap

Pertama, dampak buruk dari perbuatan maksiat terhadap pelakunya adalah wajah pelaku maksiat akan terlihat gelap, bukan hanya wajahnya saja namun hati dan fisiknya menjadi lemah.

Sebagaimana Ibnu Abbas salah satu sahabat Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya perbuatan maksiat itu meninggalkan bekas hitam di wajah, noda hitam di dalam hati, lemah pada fisik, sempit dalam rizki, dan kebencian dalam hati manusia.”

(2) Pelaku Maksiat Mendatangkan Kemurkaan Allah SWT

Kedua, dampak buruk dari perbuatan maksiat terhadap pelakunya adalah perbuatan maksiat mendatangkan murka Allah SWT. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah berikut :

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al Ankabut [29]: 40)

(3) Pelaku Maksiat Dapat Menimbulkan Perpecahan Antar Umat Manusia

Ketiga, dampak buruk dari perbuatan maksiat terhadap pelakunya adalah perbuatan maksiat dapat menimbulkan perpecahan antar umat manusia. Dosa karena maksiat akan berdampak buruk tidak hanya bagi pelaku namun perpecahan antar umat manusia.

Hal ini karena orang yang berbuat dosa tidak mau mengakui kesalahannya, meskipun tahu bahwa ia telah berbuat salah. Mereka saling mencari kesalahan satu sama lain dan merasakan dirinya lebih baik dari yang lain. Sebagaimana dalam firman Allah SWT :

“Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa kami mendatangkan tanda- tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami” (QS Al-An’am : 65)

(4) Pelaku Maksiat Terhalang dari Ilmu

Keempat, dampak buruk dari perbuatan maksiat terhadap pelakunya adalah terhalang dari ilmu. Bagi para penuntut ilmu perbuatan maksiat sangat berbahaya bagi dirinya. Karena maksiat dapat menghalanginya dari ilmu yang sedang dipelajarinya. Imam Syafi’i berkata dalam syairnya :

“Aku mengadu kepada Imam Waki’ (guruku) jeleknya hafalanku, kemudian beliau memintaku untuk menjauhi maksiat. Dan beliau mengabarkan bahwa ilmu itu adalah cahaya (dari Allah) dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada ahli maksiat.”

(5) Pelaku Maksiat Akan Terhalang dari Rezeki

Kelima, dampak buruk dari perbuatan maksiat terhadap pelakunya adalah terhalang dari rezeki. Perbuatan maksiat dapat menjauhkan manusia dari rezekinya sendiri. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang akan diharamkan dari rezekinya sebab perbuatan dosa yang ia lakukan.” (H.R. Ahmad)

(6) Pelaku Maksiat Akan Direndahkan oleh Allah SWT di Akhirat Kelak

Keenam, dampak buruk dari perbuatan maksiat terhadap pelakunya adalah direndahkan oleh Allah SWT di akhirat kelak. Pelaku maksiat lupa terhadap adanya akhirat, ia akan senantiasa menikmati duniawi tanpa sadar bahwa ia sedang di awasi dan segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan.

Dalam diri pelaku maksiat akan hilang rasa takut kepada Allah SAW. Ketika seseorang menganggap remeh Tuhannya maka dia dengan mudah melakukan maksiat kepada-Nya. Namun jika manusia takut dan memuliakan Tuhannya niscaya dia akan menjauhi perbuatan maksiat. Allah berfirman, “Siapa yang direndahkan oleh Allah SWT, maka tidak akan ada yang memuliakannya.” (Q.S. Al-Hajj: 18)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *