Setiap anak dilahirkan dengan kelebihan dan bakat yang melekat pada dirinya. Akan tetapi sebagian anak merasa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, padahal dirinya hanya di liputi rasa minder. Bisa jadi anak belum menemukan potensi yang ada dalam dirinya dan bagaimana cara mengembangkannya.
Untuk menemukan dan mengembangkan potensi anak, diperlukan kerjasama orang tua dalam menumbuhkan minat anak akan potensi yang dimilikinya. Berikut adalah cara menemukan dan mengembangkan potensi anak :
Mulai Mengamati Kegemaran Anak
Mulai mengamati kegiatan apa yang membuat anak menjadi lebih bersemangat. Karena hal-hal yang mencakup kesenangan anak adalah minat yang bisa dikembangkan. Kemudian kedua orang dapat melihat bidang apa yang digemari anaknya. Lalu memberikan sarana atau tools yang menunjang kegiatannya dalam berkreativitas.
Arahkan anak pada Al-Qur’an dengan melibatkan setiap kegiatanya kepada yang menciptakan (Allah) misal : anak suka menggambar lalu hubungkan dengan siapa yang menciptakan. Hal ini menumbuhkan keyakinan anak untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Memberikan Pujian dan Apresiasi
Allah berfirman dalam Qur’an surat an-Nahl ayat 78 :
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Dalam kandungan ayat diatas menjelaskan bahwa ketika anak dilahirkan ke dunia sudah Allah tetapkan rezekinya dan bakat adalah bagian dari fitrah manusia. Misalnya ketika orang tua memuji atas prestasi anaknya dibidang matematika, maka hal itu akan menimbulkan kesan positif dalam dirinya terhadap sekolah.
Selain itu dengan memberikan apresiasi seperti diajak jalan-jalan, membelikan mainan kesukaannya dan sebagainya, hal tersebut dapat mendorong anak untuk merah kesuksesan. Dampaknya anak akan lebih giat dan bersemangat untuk mencapai kesuksesan di bidang lainnya lainnya.
Memberikan Motivasi
Pernahkan kita melihat orang yang menyalakan api di atas pemanggangan? ia berusaha mengumpukan bara api kemudian meniupkannya agar api berhasil menyala dengan sempurna. Sama halnya, ketika orang tua ingin menemukan potensi anak dan berusaha memberikan motivasi dengan kalimat-kalimat positif yang mendorongnya.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (QS Al-Baqarah: 286)
Adanya dorongan dan motivasi dari kedua orang tua diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada anak bahwa ia memiliki talenta dan keistimewaan. Tanamkan kepercayaan bahwa usaha yang sudah dilakukan adalah prestasi yang luar biasa dan kami (orang tua) bangga dengan pencapaiannya.
Ajak Diskusi Bersama
Ajaklah anak-anak untuk berbicara mengenai apa yang ia rasakan, apa kesukaannya, kegiatan apa yang membuat ia semangat dengan diskusi terbuka antara anak dan kedua orang tuanya. Kemudian ciptakan suasana yang menyenangkan saat berkomunikasi, bicara dengan penuh kebanggaan tentang potensi dan kemampuan yang mereka miliki. Allah berfirman dalam Q.S Al-Insyirah ayat 5 :
فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,” (Q S Al Insyirah: 5)
Ketika anak mulai kehilangan keyakinan akan kemampuan dirinya. Mulai tanamkan kepercayaan bahwa ia tidak sendiri, karena bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Allah selalu bersama dengan hambanya dalam kondisi apapun.