Cara Manajemen Hati, Biar Ga Kecewa Sama Allah SWT

Cara manajemen hati, biar ga kecewa sama Allah SWT – Dalam hidup kita sering di hadapkan oleh berbagai persoalan yang menguji mental dan pikiran kita. Masalah yang muncul seakan menuntut kita untuk segera menyelesaikannya. Namun ketika kita berusaha untuk memperbaiki, bukannya berkurang malah semakin bertambah masalahnya.

Lantas kita merasa kecewa dengan kondisi yang ada. Kita mulai mempertanyakan “kenapa harus aku ?” dan hampir menyerah dengan keadaan. Hingga sampai pada titik dimana kita mulai kecewa dengan takdir Allah SWT.

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memanajemen hati kita untuk terus berbaik sangka (husnudzan) kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha baik dan Maha sempurna, tidaklah Allah SWT menguji seorang hamba melainkan ada kebaikan untuknya.

“Dan hanya kepada kami semua itu dikembalikan” siapapun yang dapat mengembalikan setiap ujian dan cobaan kepada Allah SWT dengan sabar dan ridho menerima segala ketetapan-Nya, maka dialah yang baik dan benar imannya serta lulus ujiannya. Di dalam hadis qudsi bahwa Allah SWT menyatakan :

“Sesungguhnya Aku ini Allah, tiada Tuhan selain Aku. Barangsiapa yang tidak bersabar atas cobaan-Ku, tidak bersyukur atas segala nikmat-Ku serta tidak rela terhadap keputusan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit dan cari Tuhan selain Aku”.

Jika kita tidak ridho dengan takdir Allah SWT, maka kemana lagi kita akan pergi dan berlindung? Karena semua yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah SWT. Kita seorang hamba hanya menjalankan segala ketetapan-Nya dengan terus berikhtiar dan bertawakal menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Surat Penenang Hati dan Pikiran, Supaya Lebih Tenang dan Damai
Pertanyaannya, lantas apa yang Allah SWT inginkan dari kita ? mengapa Allah SWT tidak langsung memberikan kemudahan bagi kita? kenapa kita di uji dulu baru dapat kemudahan dari-Nya?

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 menyebutkan bahwa :

يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur”.

Allah menginginkan kebaikan bagi kita dan tidak ingin mempersulitnya, maka hendaknya kita bersyukur atas segala ketetapan-Nya. Hal ini juga ditegaskan Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 28 :

يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.
Jawabannya adalah karena manusia itu lemah. Dengan ujian manusia menjadi lebih siap dan kuat. Allah SWT memberikan ujian supaya kita bisa belajar sabar, ikhlas, ridho, dan syukur terhadap takdir-Nya. Allah SWT hijrahkan diri kita untuk siap naik level berikutnya dengan berbagai masalah yang kita hadapi.

Pertanyaannya, jika kita tidak di uji apakah kita bisa menyelesaikan masalahnya? Ya, bisa saja, namun apakah dalam menghadapi masalah tersebut mental serta hati kita siap? tentu berbeda. Setelah di uji kita akan lebih bijak dalam menghadapi segala persoalan yang ada.

‎وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah ayat 155)
Justru dengan ujian menjadikan iman kita semakin meningkat bukan semakin landai. Allah SWT memberikan ujian kepada kita supaya kita beriman. Sesungguhnya pertolongan Allah SWT dekat bagi setiap hamba-Nya.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS. Al-Baqarah ayat 214)
Referensi : Kajian UHA- “Rabb Don’t Let Me Down”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *