Arti dan makna malam lailatul qadar bagi umat islam – Malam Lailatul Qadar sangat penting di ketahui bagi umat islam terlebih lagi pada malam ini memiliki keistimewaan. Malam Lailatul Qadar hanya terjadi pada bulan ramadhan. Dikutip dari Encyclopedia Britannica, malam tersebut merupakan peristiwa Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Selain peringatan turunnya wahyu Al-Quran, malam Lailatul Qadar juga bermakna turunnya malaikat ke bumi dengan berbagai tugas untuk memberikan kedamaian, berkah, dan petunjuk dari Allah. Pada malam Lailatul Qadar menjadi momen yang istimewa bagi umat islam di bulan ramadhan. Sehingga banyak orang yang ingin mendapatkan bagian dari keutamaannya dengan melakukan berbagai amalan ibadah.
Apa Arti Malam Lailatul Qadar ?
Lailatulqadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Jika ditinjau dari segi bahasa, Lailatul Qadar terdiri dari dua kata yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu Lail dan Qadar. Lail artinya malam, sedangkan Qadar memiliki berbagai arti.
Secara umum, malam Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang dipenuhi dengan kemuliaan dan keberkahan. Sehingga bagi seorang muslim yang mendapatkan kemuliaan pada malam Lailatul Qadar akan dilipatgandakkan pahala ibadahnya. Banyak umat islam yang berlomba-lomba dalam beribadah dan berbuat kebaikan untuk mendapatkan kemuliaan malam ini.
Makna Malam Lailatul Qadar Bagi Umat Islam
Berikut adalah makna malam Lailatul Qadar bagi umat islam berdasarkan dua kata yang menyusunnya :
Makna Kata “Malam”
Secara umum, malam merupakan waktu yang ditandai dengan terbenamnya matahari dari ufuk barat dan berakhir saat terbitnya matahari dari ufuk timur. Sebagaimana dalam Al-Quran pada surat Al-Baqarah ayat 187 tentang permulaan malam berikut :
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu.”
Makna dari ayat tersebut menyebutkan jika malam telah datang, maka seorang muslim wajib menyempurnakan puasanya. Sementara itu, berakhirnya malam bisa dilihat dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 5 yang menyebutkan bahwa malam dipenuhi dengan kesejahteraan hingga terbitnya fajar.
Makna Kata “Qadar”
Istilah Qadar memiliki banyak makna sesuai dengan penggunaannya yang sering sekali disebutkan dalam Al-Quran sebagai berikut :
1) Malam penetapan Allah SWT bagi perjalanan hidup manusia
Sebagaimana dalam surat Ad-Dukhan ayat 3-5 yang menjelaskan tentang pengertian malam Lailatul Qadar tentang penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
“Sesungguhnya kami menurunkan Al-Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.”
2) Malam Lailatul Qadar memiliki kemuliaan
Istilah Qadar berasal dari kata al-qadaru yang bisa diartikan sebagai kemuliaan. Kata dengan makna tersebut bisa dijumpai di dalam surat Az Zumar ayat 67, “Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya.”
Makna dari kata mereka ditujukan kepada manusia yang sering sekali melewatkan malam yang mulia. Malam Lailatul Qadar, salah satunya bisa diartikan sebagai malam yang penuh dengan kemuliaan karena malam tersebut adalah malam di mana Al Quran pertama kali diturunkan.
3) Kata Qadar diartikan sebagai Ukuran
Sebagaimana dalam surat Az Zukhruf ayat 11, Kata Qadar merujuk pada makna ukuran atau takaran sebagai berikut :
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”
Ayat tersebut memiliki makna bahwa setiap makhluk hidup sudah terukur dan tertakar baik rezeki, jodoh, maut. Malam Lailatul Qadar sebagai malam penetapan, dimana pada malam ini diturunkannya Al-Qur’an yakni sebagai petunjuk bagi umat islam. Sehingga sebagai umat islam dianjurkan untuk bermuhasabah dan bertawaqal kepada Allah SWT atas segala ketetapannya.
4) Makna Qadar diartikan sebagai kemampuan
Kata Qadar juga bisa ditemukan dalam bentuk qadaruhu di dalam Al Quran seperti pada surat Al Baqarah ayat 236. Kata ini memiliki makna suatu kemampuan atau pemberian yang sesuai dengan syariat.
Ayat tersebut menjelaskan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya. Orang kaya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, begitu juga dengan orang miskin. Karena Allah SWT tidak melihat seberapa banyak yang disedekahkan namun niat yang tulus serta ikhlas dalam bersedekah.
5) Makna Lailatul Qadar artinya malam yang sempit
Bentuk kata lain yang bisa ditemukan di dalam Al Quran adalah al-qadaru yang artinya mempersempit. Makna kata ini bisa ditemukan di dalam surat Ar-Ra’d ayat 26 yang menyebutkan bahwa :
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.“
Mempersempit di dalam ayat ini konteksnya adalah bumi yang menjadi sempit dan sesak karena banyaknya malaikat yang turun untuk mengatur berbagai jenis urusan. Pada malam ini juga diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah.
Malam ini lebih utama dari pada malam 1.000 bulan. Tak heran jika seluruh umat islam berlomba-lomba mendapatkan kemuliaan malam malam ini. Namun, tiada satupun yang mengetahui kapan tepatnya malam Lailatul Qadar terjadi. Datangnya malam ini pada dasarnya dirahasiakan oleh Allah SWT dari umat Islam. Dalam hadits berikut tentang anjuran Nabi Muhammad SAW untuk mencari malam Lailatul Qadar
“Nabi Muhammad menyebutkan, Lailatul Qadar ada pada setiap Ramadan” (H.R. Abu Dawud)
“Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari)
