5 Amalan Baik di Bulan Syawal dan Keistimewaannya!

5 Amalan baik di bulan Syawal dan keistimewaanya!- Beberapa hari lalu, umat islam merayakan hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal dengan sukacita, setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Meski bulan Ramadhan sudah berlalu, tentunya umat islam akan menyambut bulan Syawal yang tidak kalah istimewanya dengan bulan Ramadhan.

Sebagai bulan terbaik setelah bulan Ramadan, di bulan Syawal umat islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah baik wajib maupun sunnah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga diharapkan amalan dan kebaikan yang sudah dilakukan pada Ramadhan dapat berlanjut di bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya.

Salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa selama enam hari di bulan Syawal. Amalan baik lainnya yang bisa dilakukan pada bulan Syawal agar meraih keistimewaannya adalah sebagai berikut :

1) Puasa selama 6 hari di bulan Syawal

Jadwal Buka Puasa Hari Ini di Banda Aceh Sabtu 15 April 2023, Lengkap Doa Berbuka - Bagian 1

Amalan pertama yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal. Adapun keistimewaan puasa Syawal disebutkan dalam riwayat Muslim Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

“Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim & Imam Ahmad)

Diriwayatkan oleh Tsauban bahwa dalam sebuah hadist, berbunyi,

“Puasa Ramadan pahalanya senilai dengan puasa sepuluh bulan dan puasa enam hari pahalanya senilai dengan puasa dua bulan. Jumlah semuanya satu tahun penuh.” (Diriwayatkan Sa’id bin Manshur dengan sanadnya dari Tsauban)

Namun pada tanggal 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri umat muslim tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Karena merupakan hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan. Sehingga puasa Syawal mulai bisa dilakukan pada tanggal 2 Syawal dan seterusnya.

Puasa Syawal bisa dilakukan di awal, tengah, maupun akhir bulan sesuai dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan namun dianjurkan untuk menyegerakannya. Selain itu, puasa Syawal juga tidak harus dilakukan secara langsung selama 6 hari, boleh dilakukan secara selang-seling sesuai dengan kemampuan.

 

2) Bagi yang ingin menikah, dianjurkan untuk menggelar pernikahan di Bulan Syawal

Amalan kedua yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah bagi yang ingin menikah dianjurkan untuk menggelar pernikahan di bulan Syawal. Meskipun begitu tidak ada keharusan untuk menikah di bulan Syawal, karena menggelar pernikahan pada bulan Syawal termasuk dalam amalan sunnah.

Keterangan menikah di bulan Syawal ini didasarkan pada riwayat yang disampaikan oleh istri Rasulullah SAW yaitu ‘Aisyah Radhiyallahu Anha yaitu,

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR. Muslim).

Namun, tentunya hal ini juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terkait. Jika memungkinkan, menggelar pernikahan di bulan Syawal alangkah baiknya dilakukan. Hal itu bisa mendatangkan kebaikan didalamnya.

 

3) Menjalin silaturahmi

Amalan ketiga yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah menjalin silaturahmi. Bulan Syawal adalah bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi. Dalam hadist riwayat berikut, Rasulullah SAW berabda tentang arti silaturahmi :

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Artinya: “Silaturahmi bukanlah yang saling membalas kebaikan. Tetapi seorang yang berusaha menjalin hubungan baik meski lingkungan terdekat (relatif) merusak hubungan persaudaraan dengan dirinya.” (HR Bukhari)

Perintah silaturahmi ini juga disebutkan dari Abu Ayub Al-Anshari, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ

Artinya: “Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah salat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara.” (HR Bukhari)

Dari hadist riwayat tersebut, sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk menjalan silaturahmi agar tidak ada keretakan hubungan antar umat islam. Dan saling memaafkan adalah salah satu bentuk keimanan kita kepada Allah SWT sebagaimana dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 199.

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh,” (QS. Al-A’raf:199)

Keistimewaan menjalin silaturahmi di bulan Syawal adalah dapat melapangkan rezeki. Rasulullah SAW juga mengatakan barang siapa yang menjaga silaturahmi ganjarannya ialah perluasan rezeki. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam HR Al-Bukhari dan Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda siapa saja yang ingin diluaskan rezeki dan dipanjangkan pengaruhnya, maka sambunglah tali persaudaraan.

 

4) Memperbanyak Sedekah

Amalan keempat yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah memperbanyak sedekah. Sedekah tidak harus berupa uang namun memberikan senyuman dan membantu pekerjaan orang lain merupakan bagian dari sedekah. Maka pada bulan syawal ini kita dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Selain mendatangkan pahala, sedekah merupakan amalan baik yang dapat mendatangkan kebaikan lainnya baik pada diri sendiri maupun dari orang lain.

 

5) Menjaga ibadah sunnah lainnya

 

Ibadah Sunnah Pahala Setara Haji dan Umrah, Baca Doa Nabi Ini Setelah Sholat Dhuha - Tribun-medan.com

Amalan kelima yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah menjaga ibadah sunnah lainnya. Sejatinya selain ibadah wajib mengerjakan ibadah sunnah juga akan membawa kebaikan untuk diri sendiri. Karena itu ada baiknya jika amalan sunnah yang biasa dilakukan selama Ramadan, dapat berlanjut di bulan Syawal bahkan bulan-bulan seterusnya.

Menjalankan ibadah sunnah merupakan anjuran nabi. Hal tersebut disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW memberikan tiga wasiat kepada salah seorang sahabatnya, Abu Darda.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: “Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat Duha, serta salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *