4 Karakter Manusia dalam Al-Qur’an

4 Karakter manusia dalam Al-Qur’an – Manusia di ciptakan dengan sempurna yang dalam tubuhnya terdiri dari sel yakni bagian terkecil dari makhluk hidup. Dalam sains, jaringan dalam tubuh manusia terbentuk dari sekumpulan sel-sel yang serupa bentuk, besar, dan fungsinya terikat menjadi satu yang disebut sebagai organ manusia. Tubuh manusia juga terdiri dari beberapa sistem tubuh melansir dari sumber wikipedia: tentang anatomi manusia.

Sebagaimana Allah SWT telah menggambarkan proses penciptaan manusia secara rinci dalam surat QS. Al-Mu’minun ayat 12-14, yang dijelaskan juga dalam ilmu sains. Di samping kedahsyatan penciptaan manusia dan struktur yang ada dalam tubuhnya. Manusia juga dianugerahi dengan beberapa karakter buruk yang jika tidak di obati, maka akan merugikan manusia itu sendiri. Adapun beberapa karakter buruk manusia yang di sebutkan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut :

Pertama, Mengeluh dan Kikir

Karakter pertama manusia yang di sebut dalam Al-Qur’an adalah manusia itu suka mengeluh dan kikir. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat berikut :

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) ia amat kikir.” (Q.S. Al-Ma’arij: 19-21)

Di sadari atau tidak, mengeluh adalah sifat dasar manusia yang timbul saat ia tertimpa masalah atau dalam kesempitan. Sedangkan di ayat berikutnya sifat manusia itu kikir atau bakhil yang apabila ditimpakan kenikmatan dan kemudahan manusia cenderung lupa dengan siapa yang menolongnya dan rakus. Hal ini juga di uraikan dalam QS. Al-Isra ayat 17. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW menganjurkan agar kita selalu meminta pertolongan dan perlindungan Allah SWT dari sifat kikir dan rakus.

Kedua, Lemah

Karakter kedua manusia yang di sebut dalam Al-Qur’an adalah lemah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebutkan dua kelemahan manusia, yaitu lemah secara fisik maupun lemah dalam melawan hawa nafsu. Sebagaimana dalam surat Al-Qur’an berikut :

“Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” (Q.S. Ar-Rum: 54)

Lemah secara fisik sebetulnya bisa diperbaiki dengan terus menjaga kesehatan tubuh dan pola makan yang sehat. Namun yang paling berbahaya adalah lemah untuk melawan hawa nafsu. Ketika hawa nafsu merajai akal manusia maka akan terus muncul keburukan dan kemudharatan lainnya sehingga dapat menjerumuskan manusia dalam kesesatan.

Ketiga, Aniaya dan Bodoh

Karakter ketiga manusia yang di sebut dalam Al-Qur’an adalah aniaya dan bodoh. Firman Allah SWT dalam surat Al-Qur’an berikut ini :

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Dari ayat tersebut disebutkan bahwa manusia cenderung aniaya dengan tindakannya yang zalim yanki karena tidak menunaikan amanah dengan baik. Dan kebodohan manusia dalam ayat tersebut, di sebabkan karena rusak dan kotornya bumi yakni adanya pertumpahan darah karena ulah manusia itu sendiri yang tidak merawat bumi dan seisinya sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Keempat, Tidak Adil

Karakter keempat manusia yang di sebut dalam Al-Qur’an adalah tidak adil. Berlaku adil pada diri manusia pada hakikatnya tidak mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifat adil hanya mutlak di miliki Allah SWT tuhan pemilik arsy.

Sebagaimana kaum Madyan yang tidak berlaku adil yang akhirnya di azab oleh Allah SWT seperti dalam firman Allah SWT berikut :

“Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Dan sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan (Kiamat).” (QS. Hud: 84)

“Dan wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS. Hud: 85)

Betapa sulitnya untuk menghindari tabiat yang sudah Allah SWT lekatkan dalam diri manusia. Namun karakter buruk tersebut, dalam di minimalisir dengan terus bertobat dan memperbanyak doa kepada Allah SWT. Niscaya Allah SWT akan memenuhi hati kita dengan cahaya iman dan hidayah untuk senantiasa bersemangat dan beribadah kepada Allah SWT.

Sumber bacaan : Buku 60 resep antigalau “Imunisasi hati dalam Al-Qur’an”, Penulis-Ina Salma F

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *