8 Adab Ketika Berada di Kamar Mandi

8 Adab Ketika Berada di Kamar Mandi – Islam adalah agama yang mengajarkan tentang prinsip-pirinsip kehidupan manusia, mulai dari masalah besar hingga perihal kecil dan sepele. Salah satunya islam mengatur tentang adab ketika berada di kamar mandi.

Kita sering mendengar nasihat dari orang tua atau guru kita, ketika kita berada di kamar mandi untuk membaca doa terlebih dahulu sebelum masuk maupun sebelum keluar dari kamar mandi. Padahal selain membaca doa, islam mengatur tentang adab-adab ketika berada di kamar mandi.

Berikut adalah 8 adab ketika berada di kamar mandi :

1) Menutup diri dan Menjauh dari Manusia Ketika Buang Hajat

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَأْتِى الْبَرَازَ حَتَّى يَتَغَيَّبَ فَلاَ يُرَى.

“Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat”. (H.R. Ibnu Majah)

2) Tidak Membawa Sesuatu yang Bertuliskan Nama Allah

Allah SWT adalah tuhan yang Maha Agung dan Maha Suci. Maka kita sebagai umat islam sudah sepatutnya untuk mengagungkan namanya di tempat yang baik.

Kita dianjurkan untuk tidak membawa benda yang bertuliskan nama Allah SWT di tempat yang kotor atau ketika kita berada di kamar mandi, misal: memakai cincin yang bertuliskan nama Allah dan semacamnya. Hal ini, karena nama Allah yang suci dan sangat di agungkan oleh umat muslim.

3) Membaca Doa Ketika Masuk dan Keluar Kamar Mandi

Sebelum masuk ke kamar mandi, umat islam di wajibkan untuk membaca doa terlebih dahulu “Bismillah” supaya tidak ada gangguan jin atau pandangan buruk lainnya ketika berada di kamar mandi.

Hal ini berlaku ketika kita masuk ke kamar mandi yang berbentuk bangunan. Sedangkan, jika ingin buang hajat di luar ruangan, bisa ucapkan “Bismillah” sebelum membuka pakaian.

سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِى آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ

Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah.” (HR. Tirmidzi, No. 606)

Kemudian, setelah membaca Bismillah, lalu membaca doa ketika masuk kamar mandi berikut :

“Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits” yang artinya“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”

Ketika keluar dari kamar mandi hendaklah membaca doa berikut :

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنَ الْغَائِطِ قَالَ « غُفْرَانَكَ ».

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi beliau ucapkan “ghufronaka” (Ya Allah, aku memohon ampun pada-Mu)”.

4) Masuk Kamar Mandi dengan Kaki Kiri

Rasulullah adalah suri tauladan bagi umat islam, yang wajib kita tiru dalam menjalankan kehidupan. Kebiasaan rasulullah dalam memulai suatu perkara yang baik selalu mendahulukan dengan tangan atau kaki kanan terlebih dulu. Misalnya untuk menyisir, memakai sandal, berwudhu, dan lainnya.

Sedangkan ketika memulai suatu perkara yang kurang baik atau kotor, beliau selalu mendahulukan tangan atau kaki kiri. Begitu juga ketika masuk ke kamar mandi yang kotor didahului dengan kaki kiri, lalu ketika keluar menggunakan kaki kanan.

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Muslim, No. 268)

5) Tidak Menghadap Kiblat atau Membelakanginya Ketika Buang Hajat

Kiblat adalah arah atau poros bagi umat islam dalam menjalankan ibadah, termasuk sholat. Itu sebabnya kita dilarang untuk menghadap kiblat atau membelakangi kiblat saat buang hajat.

إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا ، وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا » . قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّأْمَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ ، فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى

Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari, No. 394)

Yang dimaksud dengan “hadaplah arah barat dan timur” adalah ketika kondisinya di Madinah. Namun kalau kita berada di Indonesia, maka berdasarkan hadits ini kita dilarang buang hajat dengan menghadap arah barat dan timur, dan diperintahkan menghadap ke utara atau selatan.

6) Tidak Berbicara Ketika Berada di Kamar Mandi

Sebagai umat islam kita memang di wajibkan untuk mengucapkan salam saat bertemu. Namun mengucapkan salam ketika berada di kamar mandi sangat di haramkan dan merupakan perbuatan yang buruk. Karena kamar mandi bukanlah tempat yang layak untuk berbicara maupun mengobrol, kecuali dalam keadaan darurat.

أَنَّ رَجُلاً مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ

Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya. (HR. Muslim, No. 370)

7) Tidak Buang Hajat Sembarangan

Ketika kita sedang berada di luar ruangan dan dalam keadaan darurat ingin buang hajat, maka di anjurkan untuk mencari tempat yang jauh dari permukiman warga seperti semak-semak. Hal ini karena membuang hajat sembarangan seperti dinding atau pagar rumah orang lain, baunya dapat menggangu dan merupakan perbuatan yang buruk dan dilaknat Allah SWT.

اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ ». قَالُوا وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الَّذِى يَتَخَلَّى فِى طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِى ظِلِّهِمْ ».

Hati-hatilah dengan al la’anain (orang yang dilaknat oleh manusia)!” Para sahabat bertanya, “Siapa itu al la’anain (orang yang dilaknat oleh manusia), wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.” (HR. Muslim, No. 269)

8) Ber-istinja dengan Benar dan Sempurna

Ketika selesai buang hajat saat berada di kamar mandi, kita dianjurkan untuk melakukan istinja atau cebok dengan benar dan sempurna. Istinja yang paling utama adalah menggunakan air aat membersihkannya.

Kotoran manusia sifatnya adalah najis dan sangat dilarang untuk orang yang ingin beribadah dalam keadaan kotor dan ada najis yang masih menempel di tubuh atau pakaiannya. Kita disunahkan untuk menggunakan tangan kiri seperti kebiasaan rasulullah yang menyelesaikan suatu perkara yang kotor dengan tangan kiri bukan tangan kanan.

Itulah 8 adab ketika berada di kamar mandi. Hendaknya kita selalu memperhatikan adab dimanapun kita berada. Karena Allah SWT Maha Melihat dan yang memiliki Arsy di bumi dan langit. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan kita semua selalu berada dijalan yang lurus. Amiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *